makalah dss



Makalah
Sistem Informasi Manajemen
“Decision ( DSS )”
Dosen :
Pak septia lutfi




Disusun oleh:
Ferry febrianto
12150376
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG
2017



KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha penyayang. Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang Integrasi Sistem Informasi guna memenuhi tugas dari Bapak Septia Lutfi, S.kom, M.kom.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin untuk menambah wawasan tentang Sistem Informasi Manajemen terutama Sistem Informasi Manajemen dalam dunia kerja.
Terlepas dari semua itu, sepenuhnya saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti dalam susunan kata maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sangat berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada pembaca tentang Sistem Informasi Manajemen
                                                                                                    
                                                                                                18 November 2017











DAFTAR ISI
·        Kata pengantar
·        Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
·        Latar Belakang
·         Rumusan Masalah
·         Tujuan dan Kegunaan
BAB II PEMBAHASAN

·        Pengertian Decision Support System
·        Perkembangan Decision Support System
·        Komponen Decision Support System
·        Tujuan Decision Support System
·        Peran Decision Support System dalam SIM
·        Jenis Decision Support System
·        Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System
·        Dampak Pemanfaatan Decision Support System
BAB III PENUTUP
·        Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA


 BAB I
PENDAHULUAN
     
     A.    Latar Belakang
Di era globalisasi seperti pada saat ini, perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis yang ada. Suatu bisnis tidak lagi hanya dijalankan dengan mengandalkan cara konvensional (produksi-distribusi-penjualan) semata, karena harus ada suatu strategi baru agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sejenis lainnya. Untuk mendukung suatu bisnis yang dijalankan, banyak sekali teknologi yang dikembangkan seperti Sistem Informasi. Salah satu jenis sistem informasi seperti Transactional Processing System (TPS), sangat berperan besar dalam menjalankan bisnis dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, bahkan secara langsung dapat mendukung kelancaran jalannya bisnis tersebut.Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. ).
Melalui ilustrasi di atas, dapat diketahui peran dari TPS yang mempunyai fungsi untuk menjalankan bisnis. Jika hanya mengandalkan TPS, maka tidak akan diketahui perkembangan bisnis yang dijalankan, apakah meningkat atau menurun secara drastis. Kemudian yang menjadi permasalahan yaitu bagaimana dapat mengamati setiap perkembangan bisnis yang dijalankan atau sistem seperti apakah yang dapat meningkatkan kualitas bisnis yang dijalankan ? Jawaban pertanyaan tersebut adalah diperlukan “Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS)”.
Kenapa harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang menyediakan fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan melihat keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan serta data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa “DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Dalam banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik. Sistem pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970.
Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas makalah yang saya buat akan membahas tentang:
1.      Apa yang dimaksud dengan Decision Support System ?
2.      Bagaimana Perkembangan Decision Support System ?
3.      Apa saja komponen dari Decision Support System ?
4.      Apa tujuan Decision Support System ?
5.      Apa peran Decision Support System dalam Sistem Informasi Manajemen ?
6.      Apa saja Jenis – Jenis Decision Support System ?
7.      Bagaimana cara penggunaan informasi dari Decision Support Sytem ?
8.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Decision Support System ?
9.      Apa dampak pemanfaatan dari Decision Support System ?

 C.  Tujuan dan Kegunaan

Dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan dan kegunaan dari makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan DSS.
2.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan DSS dari tahun ke tahun.
3.      Untuk mengetahui komponen yang ada di dalam DSS.
4.      Untuk mengetahui tujuan dari DSS.
5.      Untuk mengetahui peran DSS dalam Sistem Informasi Manajemen.
6.      Untuk mengetahui jenis-jenis DSS.
7.      Untuk mengetahui cara penggunaan informasi dari DSS.
8.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekuragan dari DSS.
9.      Untuk mengetahui dampak pemanfaatan dari DSS.




BAB II
 PEMBAHASAN

A.  Pengertian  Decision Support System

              Decision Support System (DSS) merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambil keputusan. Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajermemutuskan kebijakan tertentu.
              Pendekatan yang paling sering digunakan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya , diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenasrnya. Hal yang perlu ditekankah adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis – yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalah dan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika).
Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
·        Sistem yang berbasis komputer.
·        Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
·        Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual.
·        Melalui cara simulasi yang interaktif.
·        Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Adapun Prinsip Dasar DSS adalah sebagai berikut :
·    
    Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
·        Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian yang tidak terstruktur.
·        Efektivitas Keputusan waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik

Pengertian DSS menurut para ahli

SPK-Menurut Wikipedia Pengertian  Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Menurut Turban dkk.. (2005), SPK adalah pendekatan berbasis komputer atau metodologi untuk mendukung pengambilan keputusan. Bagian paling penting dari SPK khas adalah data warehouse, yang merupakan subjek berorientasi, terpadu, waktu-varian, non-normalisasi, koleksi non-volatile data yang memungkinkan menganalisis sejumlah besar data dari berbagai sumber dengan hasil yang cepat.
Ada pengertian lagi tentang sistem pendukung keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis adhoc data, pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan yang digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.
Menurut Ahli SPK adalah :
margin-bottom: 0in;"> Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
·        Sistem yang berbasis komputer. 
·        Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan 
·        Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual 
·        Melalui cara simulasi yang interaktif 
·        Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
Dan Turban pada tahun 2011 merumuskan pengertian Sistem pendukung keputusan (SPK) dalam bukunya sebagai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
B.  Perkembangan Decision Support System
Secara umum, sistem informasi merupakan suatu kumpulan dan komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Jogiyanto (2001) menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan atau seperangkat komponen yang berhubungan dan mendukung fungsi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu, sistem informasi yang baik juga dapat membantu dalam hal analisis dan visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru.
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam “mengkutak-katik” (mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.

C.  Komponen Decision Support System

Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
Database

·         Model Base
·        Software System
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer.
Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara computer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.

D.  Tujuan Decision Support System

Perintis DSS yang lain Peter G. W. Keen, bekerjasama dengan Scott Morton mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Tujuan-tujuan ini berhubungandengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Mereka percaya bahwa DSS harus:
1)    Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi  terstruktur.
2)    Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3)    Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi.
Decision Support System tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian yang tak terstruktur – menerapkan penilaian atau intuisi, dan melakukan analisis.
Manajer dan komputer bekerjasama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan masalah yang berbeda di area semi terstruktur yang luas.
Tujuan dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin. Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik. Ketika membuat keputusan, manajer tidak selalu mencoba yang terbaik. Sejumlah model matematika akan melakukannya untuk manajer. Namun, dalam banyak kasus manajerlah yang harus memutuskan alternatif mana yang terbaik. Manajer mungkin saja menghabiskan waktu ekstra untuk memperluas solusi sehingga mencapai optimum, tetapi ketelitian yang meningkat senilai dengan waktu dan usaha yang telah dikeluarkan. Manajer menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu keputusan akan berkontribusi pada suatu solusi masalah.

E. Peran Decision Support System dalam SIM

Decision Support System banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS guna membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu perusahaan:
     1)    Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
     2)    Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
    3)    Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
     4)    Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di yang benar-benar menguntungkan.
Penggunaan DSS dimaksudkan untuk membantu manajer tingkat tinggi dan menengah dalam mengambil keputusan yang bukan merupakan operasi rutin. DSS mampu melakukan penyerapan informasi dari basis data, rekonfigurasi data, kalkulasi, analisis statistik, optimasi, analisis statistik nonprobabilistik (what if analysis), dan why analysis yang dilakukan melalui program Artificial Intelegent. Oleh karena itu, penggunaan DSS ini dengan tepat akan meningkatkan efektivitas keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi dari proses pembuatan keputusan tersebut. Jadi, DSS akan dapat menciptakan suatu dimensi dukungan bagi pengambilan suatu keputusan baik yang bersifat taktik maupun strategik.
Dukungan informasi kepada manajer diberikan melalui pengumpulan data dan penerbitan laporan. Dari sisi input, data non rutin dan transaksional sebagian besar diperoleh dari sumber-sumber luar.
Di sisi output, laporan khusus dan laporan rutin dapat disediakan tepat pada waktunya. Jadi, seorang manajer atau decision maker lainnya yang menggunakan DSS akan memperoleh laporan dari sistem laporan yang relevan, seperti contohnya laporan profitabilitas. Namun mereka juga dapat meminta laporan khusus dari DSS ini melalui terminal atau microkomputer.
Selanjutnya seorang manajer yang menggunakan DSS dapat menggunakan model-model untuk eksperimen secara interaktif dengan data yang relevan, misalnya dengan mengubah nilai dari faktor-faktor tertentu dan mengamati hasil-hasilnya. DSS memungkinkan manajer untuk memperoleh berbagai perspektif mengenai situasi masalah rumit dan melaksanakan interaksi dari faktor-faktor yang signifikan. Seorang manajer dengan demikian dapat menemukan dan mengevaluasi dengan cara yang lebih baik terhadap pilihan keputusan alternatif (Wilkinson et al., 2000).
DSS berperan penting bagi manajer dalam membantu dalam meningkatkan efektivitas proses pengambilan keputusan. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
Komputer saat ini merupakan salah satu business partner yang paling dekat dengan fungsi marketing dan menjadi bagian integral fungsi tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah melakukan puluhan miliar dolar dalam menerapkan sistem software manajemen hubungan pelanggan, seperti untuk memfasilitasi keputusan terkait sumber daya di bidang pemasaran. Apabila pengambilan keputusan tersebut tidak dilakukan secara hati-hati, maka sistem pengambilan keputusan individu dan organisasi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Situasi ini menyebabkan banyaknya peluang untuk penelitian mengenai kegunaan DSS di suatu perusahaan.

F.   Jenis – Jenis Decision Support System

Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). “Quick-Hit DSS” biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yang disediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakukan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
·         Retrive information element (memanggil eleman informasi)
·        Analyze entries fles (menganali semua file)
·        Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
·        Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
·        Propose decision (menawarkan keputusan )
·        Make decisions (membuat keputusan)
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
     1)    Mengambil elemen-elemen informasi.
     2)    Menganalisis seluruh file.
     3)    Memperkirakan akibat keputusan
     4)    Menyiapkan laporan dari berbagai file.
     5)    Mengusulkan keputusan.
     6)    Membuat Keputusan.
Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
     1)    Model matematika.
     2)    Database
     3)    Perangkat Lunak
Yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut Herbert A. Simon keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung lainnya.
  
   1)    Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.
    2)    Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

G.  Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System

              Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa keuntungan- keuntungan bagi pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun McLeod (1995: 103) keuntungan-keuntungan tersebut meliputi:
    1)    Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.
     2)    Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
    3)    Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.
     4)    Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.
   5)    Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.

  Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system juga memiliki beberapa kelemahan antara lain :
    1)    Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
    2)    Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity
    3)    Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks

H.  Dampak Pemanfaatan Decision Support System

Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain:
     1)    Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
     2)    Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
     3)    Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
    4)    Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
    5)    Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
    6)    Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
   7)    Fasilitas untuk mengambil data, dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
   8)    Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
  
I. SEJARAH DSS (Decision Support System)

Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen)
J. FAKTOR PENDUKUNG DSS :
      a.     Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif
      b.     Mudah digunakan (user friendly)  
    c.      Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.

K. PEMBUATAN KEPUTUSAN

Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan keputusan yaitu Simon dan Mintzberg.

    1.     Keputusan menurut Simon

Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
   
    a.     Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
    b.     Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tidak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
·        Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan.
·        Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
·        Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
·        Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan

     2. Keputusan Menurut Mintzberg

Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.

Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :

   ·        Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.
    ·        Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
    ·        Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
·             Nagasiator, dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat kerja.

L. PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM

Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat.
Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada,PT.Telkom.

M. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM

Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)

N. Karakteristik DSS
Karakteristik yang diharapkan ada di DSS adalah sebagai berikut:

1.     DSS membantu para pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan.
2.     DSS dirancang khusus untuk mengatasi problema semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
3.     DSS mendukung pengambil keputusan di segala jenjang, namun jelas akan sangat efektif bagi mereka yan berada di jenjang taktis dan strategis
4.     DSS merupakan sistem interaktif dan bersahabat dengan pengguna sehingga dapat dipergunakan oleh segenap jenjang manajemen dengan sedikit atau tanpa bantuan sama sekali dari profesional komputer.
5.     DSS memungkinkan model-model matematis umum, kemampuan simulasi, dan alat bantu analisa tersedia untuk digunakan oleh para pengambilkeputusan.
6.     DSS harus dapat secara mudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan informasi pada setiap lingkungan atau keadaan pengambilan keputusan.
7.     DSS dapat berinteraksi dengan basis data korporat.
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari uraian di atas mengenai DSS, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1)    Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
2)    Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
3)    Decision Support System memberikan dukungan untuk beragam tipe dan proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
4)    Decision Support System dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel pengguna dapat menambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menata kembali elemen-elemen dasar.
5)    Tampilan Decision Support System akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yang besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untuk digunakan.
6)    Decision Support System mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.
7)    Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.


DAFTAR PUSTAKA

https://intanps89.wordpress.com/tag/decision-support-system-dss/
http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/
http://fajarilhamsyah06111137.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-dss-decision-support-system.html
http://simstekpi06111043.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-decision-support-system.html
http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/11/24/pemanfaatan-decision-support-system-dss-sebagai-market-basket-analysis-studi-kasus-pada-pt-coca-cola-amatil-indonesia/ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN MODERN

makalah dan ppt sim integrasi