makalah dan ppt sim integrasi



Sistem Informasi Manajemen
“ Integrasi Sistem Informasi”
Dosen
Pak Septia lutfi, S.kom, M.kom

Di susun oleh :
Ferry Febrianto
12150376
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG
2017

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha penyayang. Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang Integrasi Sistem Informasi guna memenuhi tugas dari Bapak Septia Lutfi, S.kom, M.kom.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin untuk menambah wawasan tentang Sistem Informasi Manajemen terutama Sistem Informasi Manajemen dalam dunia kerja.
Terlepas dari semua itu, sepenuhnya saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti dalam susunan kata maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sangat berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada pembaca tentang Sistem Informasi Manajemen.

29 okt 2017



  


Daftar isi
·        Kata Pengantar
·        Daftar isi
BAB I.  Pendahuluan
·        Latar Belakang Penulisan Makalah
·        Rumusan Masalah
·         Tujuan Penulisan Makalah
BAB II. Pembahasan
·        Pengertian integrasi sistem informasi
·        Tujuan integrasi sistem informasi
·        Unsur unsur integrasi
·        Konsep sistem integrasi
·        Contoh integrasi sistem informasi
BAB III.  Penutup
·        Kesimpulan
·         Saran
BAB IV. Daftar Pustaka








BAB I. PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan teknologi komputerisasi saat ini, khususnya di bidang informatika, sistem informasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi digunakan sebagai alat bantu proses kerja. Dengan adanya sistem informasi, pekerjaan manusia akan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Sistem – sistem informasi yang dibangun pada suatu perusahaan ataupun instansi pendidikan merupakan suatu kesatuan sistem yang saling berinteraksi satu sama lain, sehingga membentuk kumpulan – kumpulan informasi.
Untuk mengolah kumpulan-kumpulan infromasi tersebut memerlukan database. Database yang digunakan di tingkat perusahaan biasanya dibuat dengan menggabungkan data dari sumber data internal dan eksternal yang sudah ada, memungkinkan juga dengan data baru untuk mendukung aplikasi baru. Saat ini hampir semua organisasi memiliki database yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula.
Penerapan database pada perusahaan misalnya beberapa untuk proses transaksi dalam bagian yang berbeda dari perusahaan (contohnya: perencanaan produksi dan kontrol, dan memasukkan order/pesanan); beberapa untuk kepentingan lokal, taktis, atau pembuatan keputusan strategis (contohnya: kalkulasi harga produk dan ramalan penjualan); dan beberapa untuk koordinasi perusahaan luas dan membuat keputusan (contohnya: untuk manajemen hubungan dengan konsumen dan manajemen rangkaian persediaan).
Organisasi-organisasi giat bekerja untuk memecahkan gudang/sumber data, namun membolehkan beberapa tingkat untuk otonomi lokal. Untuk mencapai koordinasi ini, disaat yang sama data harus diintegrasi melalui sumber data yang berbeda.
Tidak mengapa banyak yang  mengatakan, kita tidak bisa menghindari hubungan dengan integrasi data. Sebagai database profesional atau bahkan pengguna dari database yang dibuat dari sumber data lain yang sudah ada, disana banyak konsep integrasi data yang harus  dipahami untuk mengerjakan pekerjaan  atau untuk memahami masalah yang mungkin akan  dihadapi.

B.    RUMUSAN MASALAH

a.     Apa itu Integrasi ?
b.     Bagaimana Konsep Sistem Integrasi ?
c.      Apa saja metode yang dipakai untuk membangun sistem integrasi ?
d.     Bagaimana strategi sistem integrasi ?

       C.  TUJUAN PENULISAN MAKALAH

a.     Untuk mengetahui apa itu integrasi dan sistem integrasi.
b.     Untuk mengetahui konsep sistem integrasi.
c.      Untuk mengetahui metode-metode apa saja yang membangun sistem    integrasi.
d.     Untuk mengetahui bagaimana strategi yang dipakai dalam sistem integrasi.

BAB II. PEMBAHASAN

PENGERTIAN INTEGRASI

Integrasi berasal dari bahasa Latin dan bahasa Inggris, dalam bahasa latin integrasi berasal dari kata Integer, Integra, Integrum yang memiliki arti utuh, seluruhnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata Integration, yang memiliki arti kesempurnaan atau keseluruhan. Sehingga dapat didefinisikan integrasi merupakan penyatuan unsur-unsur  dari sesuatu yang berbeda atau beraneka ragam sehingga menjadi satu kesatuan dan pengendalian terhadap konflik atau penyimpangan dari penyatuan unsur-unsur tersebut.
Proses integrasi akan terjadi jika perubahan itu membawa unsur-unsur yang cocok dengan. Penambahan unsur-unsur baru di dalam proses perubahan itu menyatu di dalam kerangka kepentingan struktur yang ada. Pada proses integrasi juga akan ada proses saling menarik, saling tergantung, dan saling menyesuaikan (adaptasi).
Integrasi data merupakan proses mengkombinasikan dua atau lebih set data agar mempermudah dalam berbagi dan analisis, dalam rangka mendukung manajemen informasi di dalam sebuah lingkungan kerja. Integrasi data menggabungkan data dari berbagai sumber database yang berbeda ke dalam sebuah penyimpanan seperti gudang data (data warehouse).
Alasan perlunya dilakukan integrasi data adalah:
Data yang sama (misalnya: data penduduk) dapat dipakai bersama antar bagian organisasi (antar instansi).
Data suatu instansi dapat dipakai bersama oleh instansi-instansi lain yang memerlukan (tidak perlu ada duplikasi data dalam suatu lingkungan organisasi).
Meskipun fokus integrasi adalah data, tapi perlu juga integrasi hal-hal lain yang terkait.
Integrasi data perlu dilakukan secara cermat karena kesalahan pada integrasi data bisa menghasilkan ouput/keluaran yang menyimpang dan bahkan menyesatkan pengambilan keputusan nantinya.
Syarat integrasi data dapat dipenuhi dengan berbagai cara seperti konsisten dalam penamaan variabel, konsisten dalam ukuran variabel, konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data. Masalah-masalah yang ada pada integrasi data yaitu heterogenitas data, otonomi sumber data, kebenaran dan kinerja query/permintaan.
Integrasi data membuat penyatuan pandangan dari data bisnis.Pandangan ini bisa dibuat dengan bermacam teknik.Bagaimanapun juga, integrasi data bukanlah jalan satu-satunya untuk data bisa digabungkan melalui sebuah perusahaan.




TUJUAN INTEGRASI

Tujuan utama dalam sistem informasi manajemen yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang kepentingan dalam hal ini manajer maupu manajemen lainnya. Informasi itu sendiri adalah data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan. Dalam sebuah perusahaan pekerjaan atau pembuatan informasi itu sangat rumit. Pembuatan tersebut meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yaitu pada setiap unit kerja dalam perusahaan tersebut. Disinilah perlunya sistem informasi sehingga kegiatan perusahaan dapat dianalisis sebagai satu sistem informasi, dan unit-unitnya dipandang sebagai sub sistem. Dalam istilah ini deikenal sebagai pendekatan sistem.

Unsur unsur integrasi sistem informasi

Unsur-unsur sistem informasi manajemen yang meliputi :
a.      Input
b.     Proses
c.      Output
Secara sederhana dikatakan bahwa sebuah sistem informasi menerima dan memproses data, dan kemudian mengubahnya sebagai informasi. 

A.        Pemahaman tentang integrasi sistem

Integrasi merupakan pembauran sehingga menjadi kesatuan yang utuh sedangkan system merupakan perangkat atau unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Defenisi lain mengenai system adalah suatu susunan teratur atau konsepsi yang saling tergantung. Menurut kamus Webster’s Unabridged, sistem merupakan elemen elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.



B.    Integrasi antar sistem

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem informasi dapat saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara sesuai dengan keperluannya. Tiap organisasi membagi pekerjaanya ke dalam bentuk fungsi-fungsi organisasi, seperti fungsi pemasaran, produksi, keuangan, personalia,dan lainnya. Setiap fungsi (unit) tersebut memerlukan data dan informasi dari unit lain atau dari luar organisasi untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya serta menghasilkan data dan informasi baik untuk disimpan sendiri maupun untuk didistribusikan ke unit-unit lain dalam organisasinya atau organisasi lain.
Karena kerja sama tersebut, maka unit yang bekerja dengan data dan informasi tersebut dapat dikatakan sebagai memiliki sistem informasi sendiri. Unit-unit lain dalam organisasi tersebut juga memiliki sistem informasi masing-masing. Organisasi dapat dilihat sebagai satu sistem informasi, dengan demikian unit-unit kerja dalam organisasi bersangkutan akan menjadi subsistem-subsistem informasi, dan di dalam subsistem informasi akan terdapat subsistem informasi, demikian seterusnya sampai pada pekerjaan informasi dalam unit kerja yang terkecil.

C.    kegunaan integrasi dalam sistem informasi manajemen

Dalam perusahaan integrasi sistem informasi sangat diperlukan karena terdapat kegunaan yang dapat membantu manajemen seperti :
a.     Adanya kebutuhan untuk bekerja sama antar unit dalam perusahaan.
Dalam perusahaan yang terdiri dari berbagai unit tekadang antara satu unit dengan unit lainnya saling membutuhkan informasi baik mengenai harga transfer dan sebagainya.
b.     Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling terkait, sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan pertukaran informasi dengan sistem yang lain.
Dalam hal ini sangat memepengaruhi kelengkapan daripada informasi.
c.      Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data.

KONSEP INTEGRASI SISTEM

Konsep Integrasi sistem adalah yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan  yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi sistem ini adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.


1.       Integrasi Aplikasi (Aplication Integration)

Dicapai dengan mengkoordinasikan aliran kejadian informasi antara aplikasi bisnis (arsitektur yang berorientasi pada pelayanan dapat memfasilitasi integrasi aplikasi).



2.      Integrasi Proses Bisnis (Business Process Integration)

Dicapai oleh perapatan koordinasi aktivitas melalui proses bisnis (contoh: penjualan dan penagihan), jadi aplikasi dapat dibagi dan terlebih lagi integrasi aplikasi dapat terlaksana.

3.      Integrasi Interaksi Pengguna (User Interaction Integration)

Dicapai oleh pembuatan antar muka pengguna yang memberikan sistem data yang berbeda (contoh: menggunakan pintu keluar perusahaan untuk berinteraksi dengan data dan sistem inteligensi bisnis yang berbeda).
Pusat dari metode integrasi data adalah teknik untuk menangkap perubahan data (Changed Data Capture atau CDC).CDC merupakan teknik untuk menunjukkan data yang telah berubah sejak terakhir aktivitas integrasi data.Jadi hanya data yang telah berubah yang butuh direfres (penyegaran) oleh metode integrasi.Data yang berubah dapat diidentifikasi oleh tanda atau tanggal dari update/perubahaan terakhir. Alternatif lain, catatan transaksi dapat dianalisis untuk melihat data yang telah diperbarui.

Metode Yang Dapat Dipergunakan Dalam Membangun Sistem Terintegrasi

1.      Vertical Integration, merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada – karena effort lebih tinggi ada di proses “mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru.

2.      Star Integration, atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram – proses interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk mempelajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya.

3.      Horizontal Integration, atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagai interpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer interpreter tersebut.  Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu diimplementasikan di layer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan menangani interface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya.Metode Enterprise Service Bus (ESB) ini memiliki banyak kelebihan jika diadopsi dalam merancang arsitektur sistem terintegrasi, yaitu antara lain :
Lebih cepat dalam melakukan penyesuaian dengan sistem yang telah ada
Meningkatkan fleksibilitas, mudah untuk diperbaharui mengikuti perubahan keperluan sistem (system requirements)
Membuat standar sistem sehingga bisa diaplikasikan di sub sistem mana pun
Porsi pekerjaan software development lebih banyak di “konfigurasi” daripada “menulis code” untuk integrasi
Dapat diterapkan mulai ruang lingkup kecil hingga di level enterprise
Namun metode horizontal integration atau Enterprise System Bus (ESB) yang tampaknya ideal ini bukan berarti tidak ada kelemahan. Beberapa kelemahan yang cukup signifikan pengaruhnya antara lain :
Pembuatan standar sistem dalam Enterprise Message Model banyak berkutat di aspek analisis dan manajerial, biaya analisis benar-benar tinggi karena perlu berkolaborasi dengan analis-analis yang bertanggung jawab terhadap arsitektur dan desain sistem-sistem yang telah ada.
Secara khusus memerlukan perangkat keras (hardware) yang spesifik, seperti misalnya business-logic-server yang independen dan tidak integral dengan salah satu atau sebagian dari sub sistem yang telah ada.
Perlu tambahan tenaga (SDM) berupa Middleware Analyst yang akan mengkonfigurasi, merawat, dan mengoperasikan layer Enterprise Service Bus.
Karena biasanya ESB mempergunakan XML sebagai bahasa komunikasi antar sistem, tentu akan memerlukan resources dan komputasi berlebih untuk melakukan parsing-reparsing dalam komunikasi data.
Memerlukan effort yang cukup tinggi dalam mengimplementasikan ESB karena cukup banyak layer/tingkatan aplikasi yang harus ditangani, tidak hanya aplikasi-aplikasi interface dari sub-sub sistem saja, melainkan juga layer interpreter yang juga memiliki karakteristik sebagai aplikasi juga.

Tiga Teknik Bentuk Blok Bangunan Pendekatan Integrasi Data

Konsolidasi/penggabungan data, federasi/persekutuan data, dan penyebaran data. Penggabungan data telah diberikan contohnya oleh proses ETL yang digunakan untuk penggudangan data. Kita sediakan bagian selanjutnya dari bab ini yaitu pada penjelasan lebih lanjut dari pendekatan ini. Dua pendekatan lainnya ditinjau sebagai berikut ini.

1.      Federasi/Persekutuan Data (Data Federation)

Federasi data menyediakan pandangan nyata dari data yang terintegrasi (seperti jika semua dalam satu database) tanpa membawa semua data menjadi satu bentuk, sentralisasi database. Federasi data merupakan suatu teknik untuk integrasi data yang menyediakan tampilan sesungguhnya dari data terpadu tanpa membuat satu database terpusat yang sebenarnya.Ketika suatu aplikasi menginginkan data, mesin federasi menerima data yang relevan dari sumber yang aktual (dalam waktu nyata) dan mengirim hasilnya ke aplikasi yang meminta (sehingga terlihat seperti mesin federasi suatu database untuk aplikasi yang meminta).Transformasi data telah selesai secara dinamis seperti yang dibutuhkan.Integrasi Informasi perusahaan (Enterprise Information Integration atau EII) adalah satu syarat yang biasa digunakan untuk masuk ke pendekatan federasi data.XML (Extensible Markup Language) sering digunakan sebagai sarana untuk mentransfer data dan metadata antara sumber data dan server aplikasi.
Keuntungan utama dari pendekatan federasi adalah akses pada data yang sedang berlangsung (tidak ada penundaan karena jarangnya refres/penyegaran dari gabungan data yang tersimpan). Keuntungan lainnya adalah pendekatan ini menyembunyikan detail dari aplikasi laindan bagaimana data disimpan didalamnya dengan memberikan query/permintaan atau aplikasi. Tetapi, hal ini memberatkan data dalam jumlah besar atau aplikasi yang membutuhkan aktivitas integrasi data yang terus menerus. Federasi membutuhkan beberapa bentuk dari distribusi query/permintaan untuk diciptakan dan dijalankan, tetapi teknologi EII akan menyembunyikan ini dari penulis query/permintaan atau pengembang aplikasi. Federasi bekerja paling baik untuk aplikasi query/permintaan dan laporan (hanya baca), dan ketika keamanan dari data yang bisa dikonsentrasikan pada sumber data dalam keadaan sangat penting.Pendekatan federasi juga digunakan sebagai teknik pembatas-berhenti sampai database yang terintegrasi dan aplikasi yang lebih kuat bias         dibuat.

2.      Penyebaran Data (Data Propagation)

Pendekatan ini menduplikat data melalui database, biasanya dengan penundaan yang mendekati waktu sebenarnya. Data didorong untuk menduplikat tempat ketika update/perubahan berlangsung (yang disebut penyebaran event-driven: jalan-kejadian). Perubahan ini bisa diselaraskan/sinkron atau tidak diselaraskan/tidak sinkron, yang memisahkan update/perubahan ke salinan yang jauh.Teknik Integrasi aplikasi perusahaan (Enterprise Application Integration atau EAI) dan Replikasi Data Perusahaan (Enterprise Data Replication atau EDR) digunakan untuk penyebaran data.
Keuntungan utama dari pendekatan penyebaran data pada integrasi data adalah mendekati waktu nyata/sebenarnya menyelesaikan perubahan data melalui organisasi.Teknologi yang spesial sangat dibutuhkan untuk penyebaran data agar mencapai performa tinggi dan untuk mengatasi update/perubahan yang terus menerus.Waktu nyata aplikasi penggudangan data, memerlukan penyebaran data (yang sering disebut “aliran produksi” dalam penggudangan data).

3.      Manajemen Master Data

Walaupun beberapa aplikasi membutuhkan pandangan yang terintegrasi dari semua data perusahaan, kategori data tertentu diterangkan lebih sering melalui perusahaan dalam sistem operasional dan analisa. Hampir semua sistem informasi dan database umumnya mengarah pada subyek area dari data (orang, benda, tempat) dan seringkali menambahkan data tadi dengan data lokal (transaksi) yang relevan hanya pada aplikasi atau database itu saja. Master data (kadang disebut sumber/referensi data) adalah sesuatu/entitas yang kuat di dalam diagram E-R (Entity-Relationship). Semua aplikasi yang menggunakan data umum dari area-area ini, seperti konsumen, produk, pegawai, tagihan/faktur, dan fasilitas harus mengarah pada harga-harga/nilai-nilai yang sama atau bagian lain dari organisasi tidak dapat berhubungan satu sama lain tanpa kesalahan/kekacauan. Manajemen Master Data (Master Data Management atau MDM) mengarah pada disiplin, teknologi, dan metode untuk memastikan nilai, maksud, dan kualitas dari sumber/referensi data dengan dan melalui berbagai subyek area (White dan Imhoff, 2006).
MDM memastikan bahwa setiap orang mengetahui deskripsi yang ada dari produk, gaji yang ada dari pegawai, dan alamat tagihan yang ada untuk konsumen. Master data dapat menjadi simpel sebagai daftar yang diterima seperti nama kota dan singkatan. MDM tidak mengalamatkan data transaksi yang terbagi, seperti pembelian konsumen.


INTEGRASI SOSIAL, SYARAT DAN BENTUKNYA

Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat tersebut.
           Para penganut paham fungsionalisme struktrua menyatakan bahwa sistem sosial terintegrasi di atas dua landasan yaitu: Masyarakat terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus di antara sebagian besar anggota masyarakat mengenai nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Masyarakat terintegrasi oleh karena anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial. Hal tersebut dikenal dengan cross cuting affiliations yaitu adanya loyalitas ganda para anggota masyarakat. Hal ini akan meminimalisir terjadinya suatu konflik karena dengan adanya loyalitas ganda maka konflik yang akan segera dinetralkan.
Sedangkan para penganut paham pendekatan konflik, menyatakan bahwa suatu integrasi dapat terwujud atas adanya coercion (paksaan) dari suatu kelompok / satuan sosial dominan terhadap kelompok / satuan kelompok lain, atau pun adanya saling ketergantungan di bidang ekonomi antara berbagai kelompok / satuan sosial yang ada dalam masyarakat.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.

a)      Syarat - Syarat Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat terbentuk apabila para anggota masyarakat bersepakat mengenai struktur kemasyarakatan, nilai-nilai, dan norma serta pranata sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Di samping itu juga diperlakukan adanya kesepakatan mengenai batas teritorial / wilayah yang jelas akan tempat / negara yang mereka tinggali.
William F. Ogburn dan Mayern Nimkoff mengemukakan tentang syarat berhasilnya suatu integrasi sosial sosial yaitu kemampuan untuk mengisi kebutuhan anggota masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain. Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah dilaksanakan secara konsisten.

b)     Bentuk – Bentuk  Integrasi Sosial

Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:
                Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirri khas kebudayaan asli. Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini terlihat Dari pembentukan tatanan social yang baru yang menggantikan budaya asli. Biasanya bentuk integrasi ini diterapkan pada kehidupan social yang primitive dan rasis. Maka dari itu budaya asli yang bertentangan dengan norma yang mengancam disintegrasi masyarakat akan digantikan dengan tatanan social barau yang dapat menyatukan beragam latar belakang social.
                Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli. Akulturasi menjadi alternative tersendiri dalam menyikapi interaksi social, hal ini didasarkan pada nilai- nilai social masyarakat yang beberapa dapat dipertahankan. Sehingga nilai- nilai baru yang ditanamkan pada masyarakat tersebut akan menciptakan keharmonisan untuk mencapai integrasi soaial.


c)      Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial

Untuk mencapai integrasi social dalam masyarakat diperlukan setidaknya dua hal berikut untuk menjadi solusi atas perbedaan yang terdapat dalam masyarakat yaitu:
a.     Pada setiap diri individu masing- masing harus mengendalikan perbedaan/ konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
b.      Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam masyarakat tercipta keharmonisan dan saling memahami antara satu sama lain, maka konflik pun dapat dihindarkan.

Ada empat system untuk mengurangi konflik yang terjadi, antara lain:
  •  Mengedepankan identitas bersama seperti system budaya yang berasaskan nilai- nilai Pancasila dan UUD 1945
  • Menerapkan system social yang bersifat kolektif social dalam masyarakat dalam segala bidang.
  • Membiasakan system kepribadian yang terintegrasi dengan nilai- nilai social kemasyarakatan yang terwujud dalam pola- pola penglihatan (persepsi), perasaan (cathexis), sehingga pola- pola penilaian yang berbeda dapat disamakan sebagai pola- pola keindonesiaan.
  • Mendasarkan pada nasionalisme yang tidak diklasifikasikan atas persamaan ras, melainkan identitas kenegaraan.

d)     Factor internal dan eksternal integrasi sosial

Adapun factor- factor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi social dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a.     Factor Internal : Kesadaran diri sebagai makhluk social, tuntutan kebutuhan, dan semangat gotong royong.
b.     Factor Eksternal : Tuntutan perkembangan zaman, persaman kebudayaan, terbukanya kesempatan, berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi, dan tujuan, sikap toleransi, adanya consensus nilai, dan adanya tantangan Dari luar.

Strategi Sistem Integrasi

Ada dua Pendekatan Integrasi Sistem Informasi :

1.     Pendekatan Total & Homogen

  •   Melakukan integrasi di semua aspek bisnis dengan suatu kerangka/framework standart & dilakukan serentak di setiap bidang.
  • Komponen yang homogen diharapkan mempermudah proses integrasi 
  •  Contohnya: Implementasi product vendor ERP spt SAP, Oracle Application/Peoplesoft, Sage Group, IBM Websphere dll
  • Mahal & Implementasi membutuhkan waktu yang panjang (tergantung kematangan TI suatu organisasi)

2.     Pendekatan Bertahap

  • Mulai dari bawah & memanfaatkan sistem informasi existing
  • Sistem informasi-sistem informasi dirangkai mengikuti pola integrasi dan kebutuhan informasi akan dating 
  •  Butuh waktu yang lama dan konsisten agar tidak gagal
  • Relatif lebih murah
  •   Butuh strategi khusus ( Non Teknis Termasuk Political Will dari Pimpinan)

Strategi Integrasi

·        Integrasi harus didasarkan pada sasaran yang jelas. Pada akhirnya integrasi harus bermuara pada perbaikan proses/layanan
·        Fokus pada proses-proses bisnis/birokrasi, bukan pada sistem-sistem informasi
·        Secara spesifik perhatikan alur-alur yang terbentuk dari rangkaian aktivitas.


Kesamaan pandangan terhadap integrasi sistem perlu dibangun untuk menciptakan suatu proses bisnis yang baik. Untuk menciptakan pandangan yang sama, maka diperlukan beberapa aspek lain seperti tata kelola dan sumber daya yang di dalamnya bisa menyangkut hal-hal lain seperti legalitas dari pengelolaan sistem informasi, biaya yang diperlukan untuk implementasi dan sebagainya.
Jika suatu sistem informasi belum diimplementasikan, berbagai parameter untuk mendukung integrasi seperti format data, protokol komunikasi data, database, dan userinterface dapat ditetapkan secara lebih mudah. Akan tetapi, jika sistem sudah ada dan sistem tersebut berbeda dari sistem yang sudah ada sebelumnya, maka dapat dilakukan beberapa langkah :
·        Memilih salah satu sistem dan menjadikannya sebagai sistem pegangan yang harus diikuti sistem lain.
·        Membangun ketentuan yang baru dan memaksa semua sistem harus mengikuti ketentuan yang sudah dibuat ini.
·        Membangun standar baru dan membiarkan semua sistem yang sudah ada sebelumnya seperti apa adanya dan integrasi dilaksanakan oleh sebuah sistem pengintegrasian.

Keuntungan dari integrasi :

1.     Membaiknya arus informasi di dalam sebuah organisasi.
2.     Mendorong manajer untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh departemennya agar secara rutin mengalir ke sistem yang lain yang memerlukan.

F.EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

A. Fokus awal pada data

Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akuntansi.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) .

B. Fokus baru pada informasi

Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.

C. Fokus revisi pada pendukung keputusan.

Sistem pendukung keputusan (Decision support system)
= sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.
Manajer tsb. Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.

Spesifikasi DSS :

1.     Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
2.     Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
3.     Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
4.     Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
5.     Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
6.     Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
7.     Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
8.     Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.

D. Fokus pada Komunikasi

Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.

E. Fokus potensial pada konsultasi

Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

G.KEMAMPUAN SEBUAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1.     Pemrosesan data batch
2.     Pemrosesan data tunggal
3.     Pemrosesan on-line, real time
4.     Komunikasi data dan switching pesan
5.     Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6.     Pencarian records dan analisis
7.     Pencarian file
8.     Algoritme dan model keputusan
9.     Otomatisasi kantor.

H.KEMAMPUAN PELAPORAN

Semua sistem informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang agar sesuai dengan bentuk tertentu.
Prinsip pelaporan :
1.     Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
2.     Harus seringkas mungkin
3.     Harus disediakan dukungan
4.     Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
5.     Setiap laporan harus berformat keputusan
6.     Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja
Jenis-jenis laporan :
1.   Laporan periodik
Laporan yang secara rutin dikerjakan
2.   Laporan indikator kunci
Merupakan variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.
1.     Laporan siap panggil
Jenis laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu periode, mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau adanya ancaman.
1.     Laporan khusus
Laporan ini sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari jenois laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.
1.     Laporan perkecualian
Yaitu laporan yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.

I.INTERFACE ANTARA MANAJER DAN MESIN.

= titik kontak dimana sistem komputer memberikan informasi kepada manajer atau dimana manajer memberikan data kepada sistem komputer.
Bentuk komunikasi antara manajer dan komputer :
1.     Pengembangan program komputer
2.     Dialog atau menyelami file
3.     Mengakses data
4.     Memasukkan input.

RINGKASAN

1.     Seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis yang rumit dan lingkungan yang dinamis tuntutan terhadap keberadaan Sistem informasi manajemen adalah menjadi kebutuhan.
2.     Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional dan yang mentransformasikan data menjadi informasi dengan berbagai cara sehingga dapat meningkatkan produktifitas selain juga harus disesuaikan dengan gaya dan watak para manajernya.
3.     Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gagalnya membangun SIM, antara lain :
  • Kurang organisasi yang wajar
  • Kurangnya perencanaan yang memadai
  • Kurang personil yang handal
  • Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
1.     Kemampuan teknis sistem komputer :
o    Pemrosesan data batch
o    Pemrosesan data tunggal
o    Pemrosesan on-line, real time
o    Komunikasi data dan switching pesan
o    Pemasukan data jarak jauh dan up date file
o    Pencarian records dan analisis
o    Pencarian file
o    Algoritme dan model keputusan
o    Otomatisasi kantor.


CONTOH PENERAPAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI

a.     Integrasi dalam penyampaian materi kuliah dengan cara menggunakan satu email yang dapat dipakai oleh satu kelas yang dikoordinir oleh komting.
b.      Penggunaan absen finger print pada mahasiswa dalam upaya mengurangi kecurangan pada absensi.
c.      Pembuatan helm bantu nafigasi suara yang terhubung melalui bluethoot dari smartphone, untuk memudahkan kita dalam mencari alamat yang kita ketahui.


Contoh Implementasi Integrasi Sistem

Banyak administrasi perkantoran yang bisa diterapkan dalam suatu sistem informasi terintergrasi, saya ambil contoh Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi, administrasi perencanaan tidak perlu lagi menghabiskan kertas untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang berkompeten seperti Bappeda atau bagian hukum karena semua sudah mempunyai akses ke dalam sistem baik itu dari subag perencanaan di unit kerja maupun dari Bappeda/Bag. Hukum, cukup dari meja kerja masing melakukan tugasnya. Contoh lainnya, laporan kinerja pelaporan realisasi kinerja/keuangan yang biasanya harus disetor ke Bappeda, Bagian Pembangunan, dan Bagian Keuangan tidak perlu lagi di cetak dengan demikian penghematan anggaran dapat terjadi. Namun saya mencoba untuk melihat kemungkinan sistem informasi yang dapat diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi kerja administrasi di pemerintahan. Sistem Informasi Keuangan Berhubungan langsung dengan Aplikasi Perencanaan dan pelaporan yang memungkinkan akuntabilitas keuangan dapat terjaga.
Sistem Informasi Kepegawaian :
·        Langsung dikelola oleh sub bagian kepegawaian di masing-masing unit sesuai dengan otoritas yang dimiliki.
·         Struktur jabatan.
·        Mutasi.
·        Format Draft Surat yang berhubungan dengan kepegawaian seperti SK Kenaikan Pangkat, KP4, SK Kenaikan Gaji Berkala, Surat Izin/Cuti dll.\
·        Format DUK.
·        Absensi

Sistem Informasi Persuratan
·        Terdapat Form Pengisian untuk membuat surat2 dinas yang dibuat secara berjenjang mulai dari bawah hingga kepada pejabat yang bertanda tangan.
·        Format surat Ranperda, SK, Undangan, Surat Tugas, Telaahan staf dll
·        Terhubung dengan SMS center yang akan mengirim pesan singkat sesuai dengan peruntukan surat yang diterbitkan ini dapat dilakukan karena terhubung dengan database pegawai di aplikasi kepegawaian.
Sistem Informasi Barang Daerah
·        Dikelola langsung oleh pengurus/penyimpan barang unit kerja masing2.
·         Berhubungan dengan aplikasi kepegawaian sehingga dapat diketahui siapa pemakai barang.
Sistem Informasi Gaji
·        Berhubungan langsung dengan database pegawai sehingga perhitungan gaji disesuikan dengan data pegawai yang telah ada di aplikasi kepegawaian.
·        Format cetak untuk ampra, daftar gaji, SPP Gaji dll.

Manfaat integrasi sistem                

IT integration mampu menjawab berbagai permasalahan umum yang sering terjadi di organisasi. Diantaranya adalah duplikasi data yang mengakibatkan integritas dan validitas data sulit terjaga. Selain itu kondisi aplikasi yang berbeda mengharuskan re-entry data di masing-masing aplikasi. Perubahan proses bisnis yang tidak dapat segera disesuaikan dengan perubahan pada aplikasi juga menjadi suatu hambatan bagi organisasi untuk menyajikan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Integrasi proses memiliki keuntungan dalam mempertahankan legacy aplikasi yang sudah berjalan, dan memberikan value-added terhadap hal tersebut dengan mengintegrasikannya dengan aplikasi lain.

Integrasi juga memungkinkan penambahan suatu fitur dari aplikasi yang sudah ada, tanpa harus merombak total struktur aplikasi yang lama. Hal ini akan lebih hemat dari sisi cost dan lebih cepat dari sisi development dibandingkan harus membuat suatu aplikasi utuh yang baru.

Peningkatan kemampuan dalam berkompetisi adalah salah satu manfaat dari IT Integration. Manfaat-manfaat lain yang dapat dirasakan adalah layanan yang konsisten, penurunan biaya transaksi, dan kemudahan teknologi  informasi dalam beradaptasi terhadap perubahan bisnis.

BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN

Konsep Integrasi sistem adalah yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan  yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi sistem ini adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Sistem integrasi memiliki strategi yaitu integrasi harus didasarkan pada sasaran yang jelas. Pada akhirnya integrasi harus bermuara pada perbaikan proses/layanan, fokus pada proses-proses bisnis/birokrasi, bukan pada sistem-sistem informasi dan secara spesifik perhatikan alur-alur yang terbentuk dari rangkaian aktivitas.

  SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan makalah Integrasi Sistem Informasi Manajemen di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan

DAFTAR PUSTAKA

https://umam271089.wordpress.com/2010/11/01/konsep-integrasi-sistem/





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN MODERN