makalah dan ppt sim integrasi
“ Integrasi Sistem Informasi”
Dosen
Pak Septia lutfi, S.kom, M.kom
Ferry
Febrianto
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG
2017
Kata
Pengantar
Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha penyayang. Saya panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang Integrasi Sistem
Informasi guna memenuhi tugas dari Bapak Septia Lutfi, S.kom, M.kom.
Makalah
ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin untuk menambah wawasan tentang
Sistem Informasi Manajemen terutama Sistem Informasi Manajemen dalam dunia
kerja.
Terlepas
dari semua itu, sepenuhnya saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat
banyak kekurangan seperti dalam susunan kata maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir
kata, saya sangat berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan menambah
wawasan kepada pembaca tentang Sistem Informasi Manajemen.
29 okt 2017
Daftar isi
·
Kata Pengantar
·
Daftar isi
BAB I.
Pendahuluan
·
Latar Belakang
Penulisan Makalah
·
Rumusan Masalah
·
Tujuan Penulisan Makalah
BAB II. Pembahasan
·
Pengertian
integrasi sistem informasi
·
Tujuan integrasi
sistem informasi
·
Unsur unsur
integrasi
·
Konsep sistem
integrasi
·
Contoh integrasi
sistem informasi
BAB III. Penutup
·
Kesimpulan
·
Saran
BAB IV. Daftar Pustaka
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam
perkembangan teknologi komputerisasi saat ini, khususnya di bidang informatika,
sistem informasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
sistem informasi digunakan sebagai alat bantu proses kerja. Dengan adanya
sistem informasi, pekerjaan manusia akan menjadi lebih mudah, efektif dan
efisien. Sistem – sistem informasi yang dibangun pada suatu perusahaan ataupun
instansi pendidikan merupakan suatu kesatuan sistem yang saling berinteraksi
satu sama lain, sehingga membentuk kumpulan – kumpulan informasi.
Untuk
mengolah kumpulan-kumpulan infromasi tersebut memerlukan database. Database
yang digunakan di tingkat perusahaan biasanya dibuat dengan menggabungkan data
dari sumber data internal dan eksternal yang sudah ada, memungkinkan juga
dengan data baru untuk mendukung aplikasi baru. Saat ini hampir semua
organisasi memiliki database yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula.
Penerapan
database pada perusahaan misalnya beberapa untuk proses transaksi dalam bagian
yang berbeda dari perusahaan (contohnya: perencanaan produksi dan kontrol, dan
memasukkan order/pesanan); beberapa untuk kepentingan lokal, taktis, atau
pembuatan keputusan strategis (contohnya: kalkulasi harga produk dan ramalan
penjualan); dan beberapa untuk koordinasi perusahaan luas dan membuat keputusan
(contohnya: untuk manajemen hubungan dengan konsumen dan manajemen rangkaian
persediaan).
Organisasi-organisasi
giat bekerja untuk memecahkan gudang/sumber data, namun membolehkan beberapa
tingkat untuk otonomi lokal. Untuk mencapai koordinasi ini, disaat yang sama
data harus diintegrasi melalui sumber data yang berbeda.
Tidak
mengapa banyak yang mengatakan, kita
tidak bisa menghindari hubungan dengan integrasi data. Sebagai database
profesional atau bahkan pengguna dari database yang dibuat dari sumber data
lain yang sudah ada, disana banyak konsep integrasi data yang harus dipahami untuk mengerjakan pekerjaan atau untuk memahami masalah yang mungkin
akan dihadapi.
B. RUMUSAN
MASALAH
a. Apa itu Integrasi ?
b. Bagaimana Konsep Sistem Integrasi ?
c. Apa saja metode yang dipakai untuk membangun
sistem integrasi ?
d. Bagaimana strategi sistem integrasi ?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
a.
Untuk mengetahui
apa itu integrasi dan sistem integrasi.
b.
Untuk mengetahui
konsep sistem integrasi.
c.
Untuk mengetahui
metode-metode apa saja yang membangun sistem
integrasi.
d.
Untuk mengetahui
bagaimana strategi yang dipakai dalam sistem integrasi.
BAB II. PEMBAHASAN
PENGERTIAN INTEGRASI
Integrasi
berasal dari bahasa Latin dan bahasa Inggris, dalam bahasa latin integrasi
berasal dari kata Integer, Integra, Integrum yang memiliki
arti utuh, seluruhnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari
kata Integration, yang memiliki arti kesempurnaan atau keseluruhan. Sehingga
dapat didefinisikan integrasi merupakan penyatuan unsur-unsur dari
sesuatu yang berbeda atau beraneka ragam sehingga menjadi satu kesatuan dan
pengendalian terhadap konflik atau penyimpangan dari penyatuan unsur-unsur
tersebut.
Proses
integrasi akan terjadi jika perubahan itu membawa unsur-unsur yang cocok
dengan. Penambahan unsur-unsur baru di dalam proses perubahan itu menyatu di
dalam kerangka kepentingan struktur yang ada. Pada proses integrasi juga akan
ada proses saling menarik, saling tergantung, dan saling menyesuaikan (adaptasi).
Integrasi
data merupakan proses mengkombinasikan dua atau lebih set data agar mempermudah
dalam berbagi dan analisis, dalam rangka mendukung manajemen informasi di dalam
sebuah lingkungan kerja. Integrasi data menggabungkan data dari berbagai sumber
database yang berbeda ke dalam sebuah penyimpanan seperti gudang data (data
warehouse).
Alasan
perlunya dilakukan integrasi data adalah:
Data
yang sama (misalnya: data penduduk) dapat dipakai bersama antar bagian
organisasi (antar instansi).
Data
suatu instansi dapat dipakai bersama oleh instansi-instansi lain yang
memerlukan (tidak perlu ada duplikasi data dalam suatu lingkungan organisasi).
Meskipun
fokus integrasi adalah data, tapi perlu juga integrasi hal-hal lain yang
terkait.
Integrasi
data perlu dilakukan secara cermat karena kesalahan pada integrasi data bisa
menghasilkan ouput/keluaran yang menyimpang dan bahkan menyesatkan pengambilan
keputusan nantinya.
Syarat
integrasi data dapat dipenuhi dengan berbagai cara seperti konsisten dalam
penamaan variabel, konsisten dalam ukuran variabel, konsisten dalam struktur
pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data. Masalah-masalah yang
ada pada integrasi data yaitu heterogenitas data, otonomi sumber data,
kebenaran dan kinerja query/permintaan.
Integrasi
data membuat penyatuan pandangan dari data bisnis.Pandangan ini bisa dibuat
dengan bermacam teknik.Bagaimanapun juga, integrasi data bukanlah jalan
satu-satunya untuk data bisa digabungkan melalui sebuah perusahaan.
TUJUAN INTEGRASI
Tujuan utama dalam sistem informasi manajemen
yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang kepentingan dalam hal
ini manajer maupu manajemen lainnya. Informasi itu sendiri adalah data yang
sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan. Dalam
sebuah perusahaan pekerjaan atau pembuatan informasi itu sangat rumit.
Pembuatan tersebut meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yaitu pada setiap unit
kerja dalam perusahaan tersebut. Disinilah perlunya sistem informasi sehingga
kegiatan perusahaan dapat dianalisis sebagai satu sistem informasi, dan
unit-unitnya dipandang sebagai sub sistem. Dalam istilah ini deikenal sebagai
pendekatan sistem.
Unsur unsur integrasi sistem informasi
Unsur-unsur sistem informasi manajemen yang meliputi :
a.
Input
b.
Proses
c.
Output
Secara sederhana dikatakan bahwa sebuah sistem
informasi menerima dan memproses data, dan kemudian mengubahnya sebagai
informasi.
A.
Pemahaman tentang integrasi sistem
Integrasi merupakan pembauran sehingga menjadi kesatuan yang utuh sedangkan system merupakan perangkat atau unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Defenisi lain mengenai system adalah suatu susunan teratur atau konsepsi yang saling tergantung. Menurut kamus Webster’s Unabridged, sistem merupakan elemen elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.
B. Integrasi antar sistem
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem informasi dapat saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara sesuai dengan keperluannya. Tiap organisasi membagi pekerjaanya ke dalam bentuk fungsi-fungsi organisasi, seperti fungsi pemasaran, produksi, keuangan, personalia,dan lainnya. Setiap fungsi (unit) tersebut memerlukan data dan informasi dari unit lain atau dari luar organisasi untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya serta menghasilkan data dan informasi baik untuk disimpan sendiri maupun untuk didistribusikan ke unit-unit lain dalam organisasinya atau organisasi lain.
Karena kerja sama tersebut, maka unit yang bekerja dengan data dan informasi tersebut dapat dikatakan sebagai memiliki sistem informasi sendiri. Unit-unit lain dalam organisasi tersebut juga memiliki sistem informasi masing-masing. Organisasi dapat dilihat sebagai satu sistem informasi, dengan demikian unit-unit kerja dalam organisasi bersangkutan akan menjadi subsistem-subsistem informasi, dan di dalam subsistem informasi akan terdapat subsistem informasi, demikian seterusnya sampai pada pekerjaan informasi dalam unit kerja yang terkecil.
C. kegunaan integrasi dalam sistem informasi manajemen
Dalam perusahaan integrasi sistem informasi sangat diperlukan karena terdapat kegunaan yang dapat membantu manajemen seperti :
a.
Adanya kebutuhan
untuk bekerja sama antar unit dalam perusahaan.
Dalam perusahaan yang terdiri dari berbagai unit tekadang antara satu unit dengan unit lainnya saling membutuhkan informasi baik mengenai harga transfer dan sebagainya.
Dalam perusahaan yang terdiri dari berbagai unit tekadang antara satu unit dengan unit lainnya saling membutuhkan informasi baik mengenai harga transfer dan sebagainya.
b.
Terjadinya
pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling terkait,
sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan pertukaran informasi
dengan sistem yang lain.
Dalam hal ini sangat memepengaruhi kelengkapan daripada informasi.
Dalam hal ini sangat memepengaruhi kelengkapan daripada informasi.
c.
Dapat memungkinkan
penyediaan realtime pengaksesan data.
KONSEP INTEGRASI SISTEM
Konsep
Integrasi sistem adalah yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan
satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan.
Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan
juga oleh sistem yang lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem
lainnya.
Keuntungan
dari integrasi sistem ini adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah
organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian
akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat
diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk
mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama
dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang
tepat.
Suatu
pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak
informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila
diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan
(mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem
informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
1. Integrasi Aplikasi (Aplication Integration)
Dicapai
dengan mengkoordinasikan aliran kejadian informasi antara aplikasi bisnis
(arsitektur yang berorientasi pada pelayanan dapat memfasilitasi integrasi
aplikasi).
2. Integrasi
Proses Bisnis (Business Process Integration)
Dicapai
oleh perapatan koordinasi aktivitas melalui proses bisnis (contoh: penjualan
dan penagihan), jadi aplikasi dapat dibagi dan terlebih lagi integrasi aplikasi
dapat terlaksana.
3.
Integrasi Interaksi Pengguna (User Interaction Integration)
Dicapai
oleh pembuatan antar muka pengguna yang memberikan sistem data yang berbeda
(contoh: menggunakan pintu keluar perusahaan untuk berinteraksi dengan data dan
sistem inteligensi bisnis yang berbeda).
Pusat
dari metode integrasi data adalah teknik untuk menangkap perubahan data
(Changed Data Capture atau CDC).CDC merupakan teknik untuk menunjukkan data
yang telah berubah sejak terakhir aktivitas integrasi data.Jadi hanya data yang
telah berubah yang butuh direfres (penyegaran) oleh metode integrasi.Data yang
berubah dapat diidentifikasi oleh tanda atau tanggal dari update/perubahaan
terakhir. Alternatif lain, catatan transaksi dapat dianalisis untuk melihat
data yang telah diperbarui.
Metode Yang Dapat Dipergunakan Dalam Membangun
Sistem Terintegrasi
1.
Vertical Integration, merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem
berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada
tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak
pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu
dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development
yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak
memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau proses bisnis
baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada – karena effort lebih tinggi ada di
proses “mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk
membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi fungsionalitas atau
proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru.
2.
Star Integration, atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah
proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke
semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam
sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain yang dependen
terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan dengan
pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini layak
untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak terlibat di beberapa sub
sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi sistem akan terlihat
sedikit “kekacauan” dalam diagram – proses interkoneksi antar sub sistem akan
tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi sistem di masa
yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk mempelajari
skema integrasi sistem berikut dependency-nya.
3.
Horizontal Integration, atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service
Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara
membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagai interpreter, dimana semua
sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini
lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang perlu
difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer interpreter
tersebut. Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu
diimplementasikan di layer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan
menangani interface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung
ke layer dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk
sub sistem lain yang memerlukannya.Metode Enterprise Service Bus (ESB) ini
memiliki banyak kelebihan jika diadopsi dalam merancang arsitektur sistem
terintegrasi, yaitu antara lain :
Lebih
cepat dalam melakukan penyesuaian dengan sistem yang telah ada
Meningkatkan
fleksibilitas, mudah untuk diperbaharui mengikuti perubahan keperluan sistem
(system requirements)
Membuat
standar sistem sehingga bisa diaplikasikan di sub sistem mana pun
Porsi
pekerjaan software development lebih banyak di “konfigurasi” daripada “menulis
code” untuk integrasi
Dapat
diterapkan mulai ruang lingkup kecil hingga di level enterprise
Namun
metode horizontal integration atau Enterprise System Bus (ESB) yang tampaknya
ideal ini bukan berarti tidak ada kelemahan. Beberapa kelemahan yang cukup
signifikan pengaruhnya antara lain :
Pembuatan
standar sistem dalam Enterprise Message Model banyak berkutat di aspek analisis
dan manajerial, biaya analisis benar-benar tinggi karena perlu berkolaborasi
dengan analis-analis yang bertanggung jawab terhadap arsitektur dan desain
sistem-sistem yang telah ada.
Secara
khusus memerlukan perangkat keras (hardware) yang spesifik, seperti misalnya
business-logic-server yang independen dan tidak integral dengan salah satu atau
sebagian dari sub sistem yang telah ada.
Perlu
tambahan tenaga (SDM) berupa Middleware Analyst yang akan mengkonfigurasi,
merawat, dan mengoperasikan layer Enterprise Service Bus.
Karena
biasanya ESB mempergunakan XML sebagai bahasa komunikasi antar sistem, tentu
akan memerlukan resources dan komputasi berlebih untuk melakukan
parsing-reparsing dalam komunikasi data.
Memerlukan
effort yang cukup tinggi dalam mengimplementasikan ESB karena cukup banyak
layer/tingkatan aplikasi yang harus ditangani, tidak hanya aplikasi-aplikasi
interface dari sub-sub sistem saja, melainkan juga layer interpreter yang juga
memiliki karakteristik sebagai aplikasi juga.
Tiga Teknik Bentuk Blok Bangunan Pendekatan
Integrasi Data
Konsolidasi/penggabungan data,
federasi/persekutuan data, dan penyebaran data. Penggabungan data telah
diberikan contohnya oleh proses ETL yang digunakan untuk penggudangan data.
Kita sediakan bagian selanjutnya dari bab ini yaitu pada penjelasan lebih lanjut
dari pendekatan ini. Dua pendekatan lainnya ditinjau sebagai berikut ini.
1.
Federasi/Persekutuan Data (Data Federation)
Federasi data menyediakan pandangan
nyata dari data yang terintegrasi (seperti jika semua dalam satu database)
tanpa membawa semua data menjadi satu bentuk, sentralisasi database. Federasi
data merupakan suatu teknik untuk integrasi data yang menyediakan tampilan
sesungguhnya dari data terpadu tanpa membuat satu database terpusat yang
sebenarnya.Ketika suatu aplikasi menginginkan data, mesin federasi menerima
data yang relevan dari sumber yang aktual (dalam waktu nyata) dan mengirim
hasilnya ke aplikasi yang meminta (sehingga terlihat seperti mesin federasi
suatu database untuk aplikasi yang meminta).Transformasi data telah selesai
secara dinamis seperti yang dibutuhkan.Integrasi Informasi perusahaan
(Enterprise Information Integration atau EII) adalah satu syarat yang biasa
digunakan untuk masuk ke pendekatan federasi data.XML (Extensible Markup
Language) sering digunakan sebagai sarana untuk mentransfer data dan metadata
antara sumber data dan server aplikasi.
Keuntungan utama dari pendekatan
federasi adalah akses pada data yang sedang berlangsung (tidak ada penundaan
karena jarangnya refres/penyegaran dari gabungan data yang tersimpan).
Keuntungan lainnya adalah pendekatan ini menyembunyikan detail dari aplikasi
laindan bagaimana data disimpan didalamnya dengan memberikan query/permintaan
atau aplikasi. Tetapi, hal ini memberatkan data dalam jumlah besar atau
aplikasi yang membutuhkan aktivitas integrasi data yang terus menerus. Federasi
membutuhkan beberapa bentuk dari distribusi query/permintaan untuk diciptakan
dan dijalankan, tetapi teknologi EII akan menyembunyikan ini dari penulis
query/permintaan atau pengembang aplikasi. Federasi bekerja paling baik untuk
aplikasi query/permintaan dan laporan (hanya baca), dan ketika keamanan dari
data yang bisa dikonsentrasikan pada sumber data dalam keadaan sangat
penting.Pendekatan federasi juga digunakan sebagai teknik pembatas-berhenti sampai
database yang terintegrasi dan aplikasi yang lebih kuat bias dibuat.
2. Penyebaran Data
(Data Propagation)
Pendekatan ini menduplikat data melalui
database, biasanya dengan penundaan yang mendekati waktu sebenarnya. Data
didorong untuk menduplikat tempat ketika update/perubahan berlangsung (yang
disebut penyebaran event-driven: jalan-kejadian). Perubahan ini bisa
diselaraskan/sinkron atau tidak diselaraskan/tidak sinkron, yang memisahkan
update/perubahan ke salinan yang jauh.Teknik Integrasi aplikasi perusahaan
(Enterprise Application Integration atau EAI) dan Replikasi Data Perusahaan
(Enterprise Data Replication atau EDR) digunakan untuk penyebaran data.
Keuntungan utama dari pendekatan penyebaran data pada integrasi data adalah mendekati waktu nyata/sebenarnya menyelesaikan perubahan data melalui organisasi.Teknologi yang spesial sangat dibutuhkan untuk penyebaran data agar mencapai performa tinggi dan untuk mengatasi update/perubahan yang terus menerus.Waktu nyata aplikasi penggudangan data, memerlukan penyebaran data (yang sering disebut “aliran produksi” dalam penggudangan data).
Keuntungan utama dari pendekatan penyebaran data pada integrasi data adalah mendekati waktu nyata/sebenarnya menyelesaikan perubahan data melalui organisasi.Teknologi yang spesial sangat dibutuhkan untuk penyebaran data agar mencapai performa tinggi dan untuk mengatasi update/perubahan yang terus menerus.Waktu nyata aplikasi penggudangan data, memerlukan penyebaran data (yang sering disebut “aliran produksi” dalam penggudangan data).
3. Manajemen
Master Data
Walaupun beberapa aplikasi membutuhkan
pandangan yang terintegrasi dari semua data perusahaan, kategori data tertentu
diterangkan lebih sering melalui perusahaan dalam sistem operasional dan
analisa. Hampir semua sistem informasi dan database umumnya mengarah pada
subyek area dari data (orang, benda, tempat) dan seringkali menambahkan data
tadi dengan data lokal (transaksi) yang relevan hanya pada aplikasi atau
database itu saja. Master data (kadang disebut sumber/referensi data) adalah
sesuatu/entitas yang kuat di dalam diagram E-R (Entity-Relationship). Semua
aplikasi yang menggunakan data umum dari area-area ini, seperti konsumen,
produk, pegawai, tagihan/faktur, dan fasilitas harus mengarah pada
harga-harga/nilai-nilai yang sama atau bagian lain dari organisasi tidak dapat
berhubungan satu sama lain tanpa kesalahan/kekacauan. Manajemen Master Data
(Master Data Management atau MDM) mengarah pada disiplin, teknologi, dan metode
untuk memastikan nilai, maksud, dan kualitas dari sumber/referensi data dengan
dan melalui berbagai subyek area (White dan Imhoff, 2006).
MDM memastikan bahwa setiap orang
mengetahui deskripsi yang ada dari produk, gaji yang ada dari pegawai, dan
alamat tagihan yang ada untuk konsumen. Master data dapat menjadi simpel
sebagai daftar yang diterima seperti nama kota dan singkatan. MDM tidak
mengalamatkan data transaksi yang terbagi, seperti pembelian konsumen.
INTEGRASI SOSIAL, SYARAT
DAN BENTUKNYA
Integrasi
sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan sosial, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi
bagi masyarakat tersebut.
Para
penganut paham fungsionalisme struktrua menyatakan bahwa sistem sosial
terintegrasi di atas dua landasan yaitu: Masyarakat terintegrasi di atas
tumbuhnya konsensus di antara sebagian besar anggota masyarakat mengenai
nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Masyarakat terintegrasi
oleh karena anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan
sosial. Hal tersebut dikenal dengan cross cuting affiliations yaitu adanya
loyalitas ganda para anggota masyarakat. Hal ini akan meminimalisir terjadinya
suatu konflik karena dengan adanya loyalitas ganda maka konflik yang akan
segera dinetralkan.
Sedangkan para penganut
paham pendekatan konflik, menyatakan bahwa suatu integrasi dapat terwujud atas
adanya coercion (paksaan) dari suatu kelompok / satuan sosial dominan terhadap
kelompok / satuan kelompok lain, atau pun adanya saling ketergantungan di
bidang ekonomi antara berbagai kelompok / satuan sosial yang ada dalam
masyarakat.
Integrasi
sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan
tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
a)
Syarat - Syarat Integrasi Sosial
Integrasi
sosial dapat terbentuk apabila para anggota masyarakat bersepakat mengenai
struktur kemasyarakatan, nilai-nilai, dan norma serta pranata sosial yang
berlaku dalam masyarakat tersebut. Di samping itu juga diperlakukan adanya
kesepakatan mengenai batas teritorial / wilayah yang jelas akan tempat / negara
yang mereka tinggali.
William F.
Ogburn dan Mayern Nimkoff mengemukakan tentang syarat berhasilnya suatu
integrasi sosial sosial yaitu kemampuan untuk mengisi kebutuhan anggota
masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling
menjaga keterikatan satu dengan yang lain. Nilai-nilai dan norma-norma sosial
tersebut berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah dilaksanakan secara
konsisten.
b)
Bentuk – Bentuk Integrasi Sosial
Bentuk
integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:
Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya
cirri khas kebudayaan asli. Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini
terlihat Dari pembentukan tatanan social yang baru yang menggantikan budaya
asli. Biasanya bentuk integrasi ini diterapkan pada kehidupan social yang
primitive dan rasis. Maka dari itu budaya asli yang bertentangan dengan norma
yang mengancam disintegrasi masyarakat akan digantikan dengan tatanan social
barau yang dapat menyatukan beragam latar belakang social.
Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa
menghilangkan kebudayaan asli. Akulturasi menjadi alternative tersendiri dalam
menyikapi interaksi social, hal ini didasarkan pada nilai- nilai social
masyarakat yang beberapa dapat dipertahankan. Sehingga nilai- nilai baru yang
ditanamkan pada masyarakat tersebut akan menciptakan keharmonisan untuk
mencapai integrasi soaial.
c)
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
Untuk mencapai integrasi social dalam masyarakat
diperlukan setidaknya dua hal berikut untuk menjadi solusi atas perbedaan yang
terdapat dalam masyarakat yaitu:
a. Pada setiap diri individu masing- masing harus
mengendalikan perbedaan/ konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan
sebaliknya.
b. Tiap warga
masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang
lainnya. Sehingga dalam masyarakat tercipta keharmonisan dan saling memahami
antara satu sama lain, maka konflik pun dapat dihindarkan.
Ada empat system untuk mengurangi konflik yang
terjadi, antara lain:
- Mengedepankan identitas bersama seperti system budaya yang berasaskan nilai- nilai Pancasila dan UUD 1945
- Menerapkan system social yang bersifat kolektif social dalam masyarakat dalam segala bidang.
- Membiasakan system kepribadian yang terintegrasi dengan nilai- nilai social kemasyarakatan yang terwujud dalam pola- pola penglihatan (persepsi), perasaan (cathexis), sehingga pola- pola penilaian yang berbeda dapat disamakan sebagai pola- pola keindonesiaan.
- Mendasarkan pada nasionalisme yang tidak diklasifikasikan atas persamaan ras, melainkan identitas kenegaraan.
d)
Factor internal dan eksternal integrasi sosial
Adapun factor-
factor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi social dalam
masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Factor Internal : Kesadaran diri sebagai makhluk social, tuntutan
kebutuhan, dan semangat gotong royong.
b. Factor Eksternal : Tuntutan perkembangan zaman, persaman kebudayaan,
terbukanya kesempatan, berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi,
dan tujuan, sikap toleransi, adanya consensus nilai, dan adanya tantangan Dari
luar.
Strategi Sistem Integrasi
Ada dua Pendekatan Integrasi Sistem
Informasi :
1. Pendekatan
Total & Homogen
- Melakukan integrasi di semua aspek bisnis dengan suatu kerangka/framework standart & dilakukan serentak di setiap bidang.
- Komponen yang homogen diharapkan mempermudah proses integrasi
- Contohnya: Implementasi product vendor ERP spt SAP, Oracle Application/Peoplesoft, Sage Group, IBM Websphere dll
- Mahal & Implementasi membutuhkan waktu yang panjang (tergantung kematangan TI suatu organisasi)
2. Pendekatan
Bertahap
- Mulai dari bawah & memanfaatkan sistem informasi existing
- Sistem informasi-sistem informasi dirangkai mengikuti pola integrasi dan kebutuhan informasi akan dating
- Butuh waktu yang lama dan konsisten agar tidak gagal
- Relatif lebih murah
- Butuh strategi khusus ( Non Teknis Termasuk Political Will dari Pimpinan)
Strategi Integrasi
·
Integrasi harus didasarkan
pada sasaran yang jelas. Pada akhirnya integrasi harus bermuara pada
perbaikan proses/layanan
·
Fokus pada
proses-proses bisnis/birokrasi, bukan pada sistem-sistem informasi
·
Secara spesifik
perhatikan alur-alur yang terbentuk dari rangkaian aktivitas.
Kesamaan
pandangan terhadap integrasi sistem perlu dibangun untuk menciptakan suatu
proses bisnis yang baik. Untuk menciptakan pandangan yang sama, maka diperlukan
beberapa aspek lain seperti tata kelola dan sumber daya yang di dalamnya bisa
menyangkut hal-hal lain seperti legalitas dari pengelolaan sistem informasi,
biaya yang diperlukan untuk implementasi dan sebagainya.
Jika suatu
sistem informasi belum diimplementasikan, berbagai parameter untuk mendukung
integrasi seperti format data, protokol komunikasi data, database, dan userinterface
dapat ditetapkan secara lebih mudah. Akan tetapi, jika sistem sudah ada dan
sistem tersebut berbeda dari sistem yang sudah ada sebelumnya, maka dapat
dilakukan beberapa langkah :
·
Memilih salah
satu sistem dan menjadikannya sebagai sistem pegangan yang harus diikuti sistem
lain.
·
Membangun
ketentuan yang baru dan memaksa semua sistem harus mengikuti ketentuan yang
sudah dibuat ini.
·
Membangun
standar baru dan membiarkan semua sistem yang sudah ada sebelumnya seperti apa
adanya dan integrasi dilaksanakan oleh sebuah sistem pengintegrasian.
Keuntungan dari integrasi :
1.
Membaiknya arus
informasi di dalam sebuah organisasi.
2.
Mendorong
manajer untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh departemennya agar
secara rutin mengalir ke sistem yang lain yang memerlukan.
F.EVOLUSI
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
A. Fokus awal pada data
Selama paruh
pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n informasi para
manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi
akuntansi.
Nama aplikasi
akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik
(EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) .
B. Fokus baru pada informasi
Tahun 1964
diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
C. Fokus revisi pada pendukung keputusan.
Sistem
pendukung keputusan (Decision support system)
= sistem
penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.
Manajer tsb.
Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area
bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara
khusus.
Spesifikasi DSS
:
1.
Berfokus pada
proses keputusan daripada proses transaksi
2.
Dirancang
dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
3.
Dirancang dan
dioperasikan oleh manajer
4.
Mampu
memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
5.
Berkaitan
dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
6.
Memiliki logika
yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
7.
Memiliki basis
data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi
yang berasal dari lingkungan eksternal.
8.
Memungkinkan
manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.
D. Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS
berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office
automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara
para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah
berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail,
e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.
E. Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat
diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti
manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial
intelligence).
G.KEMAMPUAN
SEBUAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengetahuan
tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan
memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas
organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara
khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya.
Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah
mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer
tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem
informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non
komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang
menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa
kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1.
Pemrosesan data
batch
2.
Pemrosesan data
tunggal
3.
Pemrosesan
on-line, real time
4.
Komunikasi data
dan switching pesan
5.
Pemasukan data
jarak jauh dan up date file
6.
Pencarian
records dan analisis
7.
Pencarian file
8.
Algoritme dan
model keputusan
9.
Otomatisasi
kantor.
H.KEMAMPUAN
PELAPORAN
Semua sistem
informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang agar sesuai
dengan bentuk tertentu.
Prinsip
pelaporan :
1.
Laporan harus
menonjolkan informasi terpenting
2.
Harus seringkas
mungkin
3.
Harus
disediakan dukungan
4.
Sistem
pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
5.
Setiap laporan
harus berformat keputusan
6.
Terstruktur
untuk melaporkan suatu kinerja
Jenis-jenis
laporan :
1.
Laporan periodik
Laporan yang
secara rutin dikerjakan
2.
Laporan indikator kunci
Merupakan
variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa
statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.
1.
Laporan siap
panggil
Jenis laporan
yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu periode,
mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau adanya ancaman.
1.
Laporan khusus
Laporan ini
sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari jenois
laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.
1.
Laporan
perkecualian
Yaitu laporan
yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.
I.INTERFACE
ANTARA MANAJER DAN MESIN.
= titik kontak
dimana sistem komputer memberikan informasi kepada manajer atau dimana manajer
memberikan data kepada sistem komputer.
Bentuk
komunikasi antara manajer dan komputer :
1.
Pengembangan
program komputer
2.
Dialog atau
menyelami file
3.
Mengakses data
4.
Memasukkan
input.
RINGKASAN
1.
Seiring dengan
perkembangan lingkungan bisnis yang rumit dan lingkungan yang dinamis tuntutan
terhadap keberadaan Sistem informasi manajemen adalah menjadi kebutuhan.
2.
Sistem
informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi secara rasional dan yang mentransformasikan data menjadi
informasi dengan berbagai cara sehingga dapat meningkatkan produktifitas selain
juga harus disesuaikan dengan gaya dan watak para manajernya.
3.
Ada beberapa
faktor yang menjadi penyebab gagalnya membangun SIM, antara lain :
- Kurang organisasi yang wajar
- Kurangnya perencanaan yang memadai
- Kurang personil yang handal
- Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
1.
Kemampuan
teknis sistem komputer :
o Pemrosesan data batch
o Pemrosesan data tunggal
o Pemrosesan on-line, real time
o Komunikasi data dan switching pesan
o Pemasukan data jarak jauh dan up date file
o Pencarian records dan analisis
o Pencarian file
o Algoritme dan model keputusan
o Otomatisasi kantor.
CONTOH PENERAPAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI
a. Integrasi dalam penyampaian materi kuliah dengan cara
menggunakan satu email yang dapat dipakai oleh satu kelas yang dikoordinir oleh
komting.
b. Penggunaan
absen finger print pada mahasiswa dalam upaya mengurangi kecurangan pada
absensi.
c.
Pembuatan helm
bantu nafigasi suara yang terhubung melalui bluethoot dari smartphone, untuk
memudahkan kita dalam mencari alamat yang kita ketahui.
Contoh
Implementasi Integrasi Sistem
Banyak administrasi perkantoran yang bisa
diterapkan dalam suatu sistem informasi terintergrasi, saya ambil contoh Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten
yang saling terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten
yang saling terintegrasi, administrasi perencanaan tidak perlu lagi
menghabiskan kertas untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang berkompeten
seperti Bappeda atau bagian hukum karena semua sudah mempunyai akses ke dalam
sistem baik itu dari subag perencanaan di unit kerja maupun dari Bappeda/Bag.
Hukum, cukup dari meja kerja masing melakukan tugasnya. Contoh lainnya, laporan
kinerja pelaporan realisasi kinerja/keuangan yang biasanya harus disetor ke
Bappeda, Bagian Pembangunan, dan Bagian Keuangan tidak perlu lagi di cetak
dengan demikian penghematan anggaran dapat terjadi. Namun saya mencoba untuk
melihat kemungkinan sistem informasi yang dapat diintegrasikan untuk
meningkatkan efisiensi kerja administrasi di pemerintahan. Sistem Informasi
Keuangan Berhubungan langsung dengan Aplikasi Perencanaan dan pelaporan yang
memungkinkan akuntabilitas keuangan dapat terjaga.
Sistem
Informasi Kepegawaian :
·
Langsung dikelola oleh sub bagian
kepegawaian di masing-masing unit sesuai dengan otoritas yang dimiliki.
·
Struktur jabatan.
·
Mutasi.
·
Format Draft Surat yang berhubungan dengan
kepegawaian seperti SK Kenaikan Pangkat, KP4, SK Kenaikan Gaji Berkala, Surat
Izin/Cuti dll.\
·
Format DUK.
·
Absensi
Sistem
Informasi Persuratan
·
Terdapat Form Pengisian untuk membuat
surat2 dinas yang dibuat secara berjenjang mulai dari bawah hingga kepada
pejabat yang bertanda tangan.
·
Format surat Ranperda, SK, Undangan, Surat
Tugas, Telaahan staf dll
·
Terhubung dengan SMS center yang akan
mengirim pesan singkat sesuai dengan peruntukan surat yang diterbitkan ini
dapat dilakukan karena terhubung dengan database pegawai di aplikasi
kepegawaian.
Sistem
Informasi Barang Daerah
·
Dikelola langsung oleh pengurus/penyimpan
barang unit kerja masing2.
·
Berhubungan dengan aplikasi kepegawaian
sehingga dapat diketahui siapa pemakai barang.
Sistem
Informasi Gaji
·
Berhubungan langsung dengan database
pegawai sehingga perhitungan gaji disesuikan dengan data pegawai yang telah ada
di aplikasi kepegawaian.
·
Format cetak untuk ampra, daftar gaji, SPP
Gaji dll.
Manfaat integrasi sistem
IT integration mampu
menjawab berbagai permasalahan umum yang sering terjadi di organisasi.
Diantaranya adalah duplikasi data yang mengakibatkan integritas dan validitas
data sulit terjaga. Selain itu kondisi aplikasi yang berbeda mengharuskan
re-entry data di masing-masing aplikasi. Perubahan proses bisnis yang tidak
dapat segera disesuaikan dengan perubahan pada aplikasi juga menjadi suatu
hambatan bagi organisasi untuk menyajikan informasi yang cepat, tepat dan
akurat.
Integrasi proses
memiliki keuntungan dalam mempertahankan legacy aplikasi yang sudah berjalan,
dan memberikan value-added terhadap hal tersebut dengan mengintegrasikannya
dengan aplikasi lain.
Integrasi juga
memungkinkan penambahan suatu fitur dari aplikasi yang sudah ada, tanpa harus
merombak total struktur aplikasi yang lama. Hal ini akan lebih hemat dari sisi
cost dan lebih cepat dari sisi development dibandingkan harus membuat suatu
aplikasi utuh yang baru.
Peningkatan kemampuan
dalam berkompetisi adalah salah satu manfaat dari IT Integration.
Manfaat-manfaat lain yang dapat dirasakan adalah layanan yang konsisten,
penurunan biaya transaksi, dan kemudahan teknologi informasi dalam
beradaptasi terhadap perubahan bisnis.
BAB III.
PENUTUP
KESIMPULAN
Konsep Integrasi sistem adalah yaitu
suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan yang lain
dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Hal ini sangat bermanfaat
bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya
atau output sustu sistem menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi sistem ini
adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan
biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi
yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan.
Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan)
sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah
memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Sistem integrasi memiliki strategi yaitu
integrasi harus didasarkan pada sasaran yang jelas. Pada akhirnya
integrasi harus bermuara pada perbaikan proses/layanan, fokus pada
proses-proses bisnis/birokrasi, bukan pada sistem-sistem informasi dan
secara spesifik perhatikan alur-alur yang terbentuk dari rangkaian
aktivitas.
SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan makalah Integrasi Sistem Informasi Manajemen di atas dengan sumber
- sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar