MANAJEMEN MODERN
Sistem
Informasi Manajemen
“Manajemen
Modern”
Dosen
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG
Kata pengantar
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA, sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. saya bisa
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah sistem informasi manajemen (SIM), yaitu
makalah yang berjudul “Manajemen Modern”.
Makalah ini dibuat dengan
beberapa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Diantaranya:
1.
Dosen mata kuliah (SIM) sistem informasi manajemen pak septia lutfi
2.
Orang tua yang selalu memotivasi untuk selalu bersemangat menghadapi kesulitan.
3. Teman – teman yang selalu menyuport saya
dalam pembuatan makalah ini
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar isi
·
Kata
pengantar
·
Daftar
isi
BAB I PENDAHULUAN
·
Pengertian
manajemen
·
Pengertian
manajemen menurut para ahli
·
Sejarah
manajemen
·
Tujuan
manajemen
BAB II PEMBAHASAN
·
Pengertian
manajemen modern
·
Pengertian
manajemen modern menurut para ahli
·
Pendekatan
pendekatan manajemen modern
·
Fungsi
manajemen modern menurut para ahli
·
Kelebihan
dan kelemahan manajemen modern
·
Pengertian
organisasi modern
·
Prinsip
prinsip manajemen modern
·
Tokoh
tokoh aliran modern
BAB III PENUTUP
·
Kesimpulan
·
Saran
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
·
https://www.scribd.com/doc/283218296/
BAB I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN MANAJEMEN
Pengertian
manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam sebuah proses dan ilmu
pengorganisasian contoh diantaranya adalah seperti pergerakan, pengendalian,
pengawasan, pengorganisasian, serta perencanaan. Pengertian manajemen didasari
sebagai suatu seni karena seni itu sendiri memiliki beberapa fungsi,
diantaranya untuk mewujudkan tujuan yang nyata dengan cara memberikan manfaat,
sedangkan pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dikarenakan ilmu mempunyai
fungsi untuk menerangkan serta menjelaskan secara rinci dan mudah dimengerti
tentang berbagai macam fenomena atau kejadian sehingga kajian tersebut dapat
memberikan penjelasan yang benar-benar kongkrit dan jelas.
Manajemen memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan, mengendalikan, mengurus, serta mengelola. Pengertian manajemen secara etimologis adalah suatu seni melaksanakan serta mengatur. Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai bagian dari disiplin ilmu yang mengenalkan serta mengajarkan tentang proses untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan organisasi baik itu tujuan usaha bersama dengan orang secara pribadi ataupun sumber milik organisasi. Adapun orang yang melaksanakan tugas keseharian ataupun tugas yang berkaitan tentang manajemen itu sendiri disebut manajer.
Manajemen memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan, mengendalikan, mengurus, serta mengelola. Pengertian manajemen secara etimologis adalah suatu seni melaksanakan serta mengatur. Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai bagian dari disiplin ilmu yang mengenalkan serta mengajarkan tentang proses untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan organisasi baik itu tujuan usaha bersama dengan orang secara pribadi ataupun sumber milik organisasi. Adapun orang yang melaksanakan tugas keseharian ataupun tugas yang berkaitan tentang manajemen itu sendiri disebut manajer.
Pengertian manajemen menurut para ahli
·
Encylopedia of the Social Science Manajemen adalah
proses yang dalam pelaksanaan tujuanya ,direncanakan, dilaksanakan serta
diawasi.
·
George.R.Terry Pengertian manajemen adalah kerangka
kerja atau proses yang didalamnya melibatkan pengarahan atau bimbingan dari
sekelompok orang ke arah tujuan organisasional dengan maksud yang jelas dan
telah ditentukan sebelumnya.
·
James A.F Stoner Manajemen adalah suatu proses dari
merencanakan, penggunaan sumber daya, dan pengorganisasian untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
·
Mary Parker Follet Manajemen adalah seni. Setiap
pekerjaan dapat dituntaskan oleh orang lain.
·
Luther Gulick Pengertian manajemen adalah suatu bidang
ilmu pengetahuan yang berupaya secara sistematis bertujuan untuk memahami
bagaimana serta mengapa manusia bekerja sama dalam menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat.
·
Wilson Bangun Manajemen adalah serangkaian berbagai
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh tiap anggota organisasi untuk meraih
tujuan organisasi tersebut.
·
Koontz Manajemen adalah suatu seni paling produktif
yang pelaksanaannya didasarkan pada pemahaman mengenai ilmu yang mendasarinya.
·
Oey Liang Lee Manajemen adalah seni perencanaan dan
ilmu, pengorganisasian, penyusunan, pengendalian, dan pengarahan yang didasari
dari sumber daya perusahaan itu sendiri untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Sejarah
manajemen
Beberapa orang
melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern yang
terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). Dalam istilah tersebut
manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa
orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern akhir.
Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun
piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi
permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka
melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala
mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan
manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka
Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda
(1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali
manajemen.
Abad 19
Bidang pelajaran
manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasikAdam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan,
penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan
standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran
bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad
19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan
teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol
pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginalAlfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks
ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang
manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan
hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan: “Konsep Korporasi” (Concept
of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul
atas ide Alfred Sloan (chairman dari General
Motors) yang menugaskan
penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains
Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad
20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
- Manajemen Sumber daya manusia
- Manajemen operasi atau produksi
- Manajemen strategi
- Manajemen pemasaran
- Manajemen keuangan
- Manajemen informasi teknologi
Tujuan
manajemen
Manajemen merupakan hal vital dalam suatu organisasi.
Tujuan dari diberlakukannya proses manajemen di dalam sebuah organisasi antara
lain:
1.
Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah
direncanakan agar dapat berjalan secara efektif.
2.
Melakukan peninjauan kembali terhadap implementasi
fungsi manajemen serta kinerja para anggota dalam melaksanakan tugasnya.
3.
Memperbaharui strategi pelaksanaan fungsi manajemen
agar tetap dapat mencapai target jika dalam pelaksanaannya ditemukan
tantangan-tantangan tertentu.
4.
Melakukan peninjauan kembali terhadap kekuatan,
kelemahan, serta ancaman pada organisasi.
- Merancang inovasi yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja para anggota yang juga berimbas pada tercapainya tujuan dan sasaran organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian
manajemen modern
Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan
sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika
ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk
melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun
aliran manajemen. Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh; Robert Owen, Adam
Smith, Charles Babbage dan Max Weber.
Manajemen modern dalam pengembangannya dibagi menjadi
dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua
berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Pengertian
manajemen modern menurut para ahli
1. Thomas H Nelson
Ilmu dan seni memadukan ide-ide,
fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang
bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
2. James A.F Stoner
Proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pendekatan
pendekatan manajemen
1. Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam
manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional, universal,
tradisional, atau klasik.Para pencetus pendekatan ini bermaksud untuk mengidentifikasikan
fungsi-fungsi manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar
organisasi dan manajemen.Dalam bukunya yang berjudul The Elements of
Administration, Lyndall Urwick menyebutkan dua puluh sembilan prinsip,
sedangkan Fayol mengemukakan empat belas prinsip. Prinsip-prinsip ini
dinyatakan kedua tokoh ini hamper mencakup semua prinsip pendekatan klasik.
Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah :
1 .
kesatuan perintah.
2 . persamaanwewenang dan tanggung jawab.
3 . rentang kendali yang terbatas.
4 .
delegasi pekerjaan-pekerjaan
rutin.
2. Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan keperilakuan muncul
karena terhadap pendekatan klasik.Pendekatan ini sering disebut pendekatan
hubungan manusiawi, mengemukakan bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja, Karena mengabaikan
factor prilaku masing-masing individu yang berbeda-beda dalam
organisasi.Pendekatan keperilakuan menekankan pentingnya kooperasi dan moral
karyawan.
3. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif sering
dinyatakan dengan istilah management science atau opertions research
(OR).Pendekatan ini terutam memandang manajemen dari perspektif model-model
matematis dan proses-proses kuantitatif.Menurut pendekatan kuantitatif,
masalah-masalah manajemen dapat dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk
model matematis, dan kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan
berbagai teknik atau metoda kuantitatif untuk memperoleh hasil
optimum.Pendekatan ini menganalisa masalah menajemen secara logic dan
mengembangkan berbagai alternative keputusan pemecahannya.
4. Pendekatan Sistem
Merupakan pendekatan yang
ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori sistem
umum atau analisis sistem.Pendekatan sistem terutama menekankan saling
ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan.
Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai
keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas.
5. Pendekatan Situasional (Contingency)
Pendekatan Situasional muncul
Karen ketidak puasan atas tanggapan keuniversalan dan kebutuhan memasukkan
berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen.Pendekatan
ini menggunakan hubungan-hubungan fungsional “bilamaka” (if-then).Dimana “bila” menunjukkan variable-variabel lingkungan dan “maka”
terdiri atas konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen, yang mengarahkan ke
pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga komponen pokok dalam kerangka konseptual
untuk pendekatan situasional : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik
manajemen dan hubungan kontingensi antara keduanya
Fungsi
manajemen modern menurut para ahli
1. Drs. H.
Malayu S.P. Hasibuan
Koordinasi
adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
unsure-unsur manajemen (6 M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam
mencapai tujuan organisasi.
2. E.F.L.
Breach
Koordinasi
adalah mengimbangi dan menggerakan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan
yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatans itu dilaksanakan
dengan keseluruhan yang semestinya diantara para anggota itu sendiri.
3. G.R. Terry
Koordinasi
adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu
yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang
seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Definisi G. R. Terry
ini berarti bahwa koordinasi adalah pernyataan usaha dan meliputi cirri-ciri
sebagai berikut:
a)
Jumlah usaha, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif
b)
Waktu yang tepat dari usaha-usaha ini
c)
Pengarahan usaha-usaha ini.
4. Dr.
Awaluddin Djamin, M.P.A
Koordinasi
adalah suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan
tugas-tugas tertentu sedemikian rupa, sehingga terdapat saling mengisi, saling
membantu dan saling melengkapi. Manajer yang sukses adalah yang dapat melakukan
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) dengan baik.
5. Charles Worth
koordinasi
adalah integrasi dari beberapa bagian ke dalam lubang teratur untuk mencapai
tujuan.
6. Pengkoordinasian menurut The Liang Gie
Rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan
menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara
tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan,
percekcokan, kekembaran kerja atau kekosongan kerja.
7. Oteng
Sutisna
Merumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan
sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya
maksud yang ditetapkan.
8. Purwanto
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang,
materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan
yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
9. Richard L. Daft (2003: 7-10)
a .
Perencanaan (planning); berarti menentukan tujuan
untuk kinerja organisasi di masa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
b . Pengorganisasian
(organizing) meliputi : di seluruh organisasi; penentuan dan pengelompokkan
tugas kedalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya
diantara organisasi.
c . Kepemimpinan
(leading); merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
d .
Pengendalian (controlling); berarti mengawasi
aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target
tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan.
1 10. Koontz dan Weihrich (1993):
a. Planning
(perencanaan); suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta
memilih serangkaian tindakan (strategi) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
b. Organizing
(pengorganisasian); suatu proses dimana karyawan dan pekerjaannya saling
dihubungkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
c. Staffing
(pengisian staf); suatu proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten
dapat dipilih, dikembangkan, dan diberi imbalan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
d. Leading
(memimpin); suatu proses memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktivitas
hubungan kerja (task related activities) agar mereka dapat bekerja dengan
sukarela, dan harmonis dalam mencapai tujuan perusahaan.
e. Controlling
(pengendalian); merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang
efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Kelebihan dan Kelemahan Manajemen
1. Kelebihan
Manajemen Modern :
Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari
meliputi penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen persediaan,
penjadwalan, metode antrian, transportasi.
2. Kelemahan
Manajemen Modern :
Konsep manajemen modern sulit dipahami karena
perhitungannya yang sulit.
Pengertian Organisasi Modern
Organisasi adalah suatu
kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan
mau terlibat dengan peraturan yang ada.Organisasi ialah suatu wadah atau tempat
untuk melakukan kegiatan bersama agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama. Jadi secara sederhana, pengorganisasian
(Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.
Pengorganisasian merupakan
fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses
kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi.
Pengertian organisasi menurut berbagai para ahli antara lain:
a.
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer
mengejar tujuan bersama.
b.
James D. Mooney (1974)
Organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
c.
Ralp Currier Davis (1951)
Organisasi adalah sesuatu
kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah
kepemimpinan.
d.
Daniel E. Griffths (1959)
Organisasi adalah seluruh
orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling
berhubungan dengan yang dikoordinasikan agar sebuah tugas dapat diselesaikan.
e.
Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Struktur Organisasi Modern
Struktur organisasi adalah
susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.Struktur
organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi).Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian
laporan.Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Adapun faktor-faktor
utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:
1.
Strategi
Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan
menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran
komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan
bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga
bila strategi berubah maka struktur organisasi
juga berubah.
2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang
digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan
membedakan bentuk struktur organisasi, sebagai contoh
perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri
massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi
yanglebih tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang
mengutamakan perubahan mode.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi. Kemampuan mereka untuk bekerjasama harus
diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan
manajer dalam pembuatan keputusan juga akan
mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara
satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan,
supplier dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan struktur.
4.
Ukuran organisasi
besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan
kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi akan
semakin kompleks dan harus dipilih bentuk
struktur yang tepat.
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi
tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam
organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan
tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan
kerja (departementalisasi).
2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan organisasi untukmenjamin terlaksananya
kegiatan seperti yang direncanakan .
3. Koordinasi kegiatan menunjukan prosedurprosedur
yangmengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam
organisasi .
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
yangmenunjukan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja menunjukan jumlah karyawan dalam
suatu kelompok kerja.
Fungsi
Koordinasi dan Fungsi Manajemen Lainnya
1. Perencanaan
dan koordinasi (planning and coordination)
Perencanaan
akan mempengaruhis koordinasi, artinya semakin baik dan terincinya rencana,
maka akan semakin mudah untuk melakukan koordinasi tersebut.
2.
Pengorganisasian dan koordinasi (organizing and coordination)
Pengorganisasian
berhubungan dengan koordinasi, artinya jika organisasi baik, maka pelaksanaan
koordinasi akan lebih mudah. Organisasi yang baik, apabila hubungan-hubungan
antara individu karyawan baik, hubungan pekerjaan baik, job description setiap
pejabat jelas.
3. Pengarahan
dan koordinasi (directing and coordination)
Pengarahan
mempengaruhi koordinasi, artinya dengan menggunakan bermacam-macam variasi
dalam intensitas directing force akan membantu menciptakan koordinasi.
4. Pengisian
jabatan dan koordinasi (staffing and coordination)
Penempatan
karyawan membantu koordinasi, artinya jika setiaps pejabat sudah ditempatkan
sesuai dengan keahliannya maka koordinasi akan lebih mudah.
5. Pengendalian
dan koordinasi (controlling and coordination)
Pengendalians
berhubungan langsung dengan koordinasi. Penilaian yang terus menerus atas
kemajuan pekerjaan akan membantu menyelarasikan usaha-usaha, sehingga tujuan
yang ditentukans semula dihasilkan, diperoleh dan tercapai dengan baik. Dengan
demikian, maka tindakan-tindakan perbaikan yang terjadi, karena control
membantu dalam mendapatkan koordinasi yang dibutuhkan.
Prinsip
manajemen modern
Prinsip-prinsip
dasar Perilaku Organisasi yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut :
1.
Manajeman tidak dapat dipandang sebagai suatu proses
teknik secara ketat (peranan, prosedur, dan prinsip).
2.
Manajemen harus sitematik, dan pendekatan yang
digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
3.
Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan
manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4.
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen
pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Tokoh
tokoh aliran modern
Manajemen
modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari
aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran
kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation
Research dan Management Science atau manajemenOperasi.
Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :
Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :
·
Abraham Maslow,
yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan Hirarki Kebutuhan
Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi.
·
Douglas McGregor,
yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
·
Frederick
Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.
·
Robert Blak dan
Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi manajerial
(managerial grid).
·
Chris Argyris,
yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem hubungan antar
budaya.
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya
revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut
rnemberikan pematian temadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di
kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI
antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.
1. Robert Owen
(1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang
praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja
13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu,
beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para
pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan
kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak,
mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik,
mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang
layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal,
dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan
pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen
Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena
menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia.
Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga membuat prosedur untuk
meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga
secara terbuka.
2. Charles
Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika
yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik,
dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas
dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja
berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu,
sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat
kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822,
yang disebut “rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”,
Prinsip-prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad
kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical
Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern,
sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.
Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the EconomyOf Machinery and Manufactures”
(1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus
memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja
dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik,
apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau
menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat
pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk
setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.
3. Frederick W.
Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya
dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan
efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen
ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya
dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja
karyawan.
Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang
ditetapkan yaitu :
1.
Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
2.
Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan
pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.
3.
Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para
pekerja.
4.
Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau
menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun
prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah:
1.
Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja
yang asal-asalan.
2.
Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
3.
Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja
secara individual.
4.
Bekerja untuk hasil yang maksimal.
5.
Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang
setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu
sendiri dan perusahaan.
Buku-buku Taylor yang terkenal adalah “Shop management
(1930)”, Principles Of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory Before
Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut
digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Management.
4. HenryL Gant
(1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem
bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan
sistem “Charting” yang terkenal
dengan “Gant Chart”.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan
timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang
harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga
menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem
pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala
masalah manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam
menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial
yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam
merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan
terciptanya “Gantt Chart” yang
terkenal tersebut.
5 Henry Fayol
(1841 -1925)
Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan
teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan
pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks,
sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam
bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya
ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode
manajemen yang tepat.
Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya
tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih
merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip
pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan
operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
1.
Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan
membuat barang-barang produksi.
2.
Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan
pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
3.
Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal)
berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
4.
Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa
melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
5.
Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan
biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
6.
Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi:
1.
Perencanaan (planning) berupa penentuan
langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2.
Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti
mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3.
Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada
karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
4.
Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan
sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai
tujuannya.
5.
Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana
untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Aliran Hubungan Manusiawi
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi
organisasi melihat pada hakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini
mernandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu
rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat
kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah
diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para
manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu
sosiologi dan psikologi.
Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu:
1.
Hugo Munsterberg (1863 -1916)
Sumbangannya yang terpenting adalah berupa
pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna
seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya “Psychology and Indutrial
Efficiency”, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas: a.
Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan
yang akan dikerjakannya. b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi
syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas. c. Menggunakan
pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong
karyawan.
2.
William Ouchi (1981)
William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America
Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada
tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi
Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi.
Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika
-disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut adalah perbedaan organisasi tipe
Amerika dan tipe Jepang.
Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan
manusiawi ini terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi
perseorangan, perlaku kelompok, ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan
pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin peka dan
terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul
berbagai jenis konsep yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan,
penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan
organisasi dan konsep komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari
kritikan, karena di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali
bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks
dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam
mencapai solusi di dalam perusahaan.
Aliran Manajemen Modern
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif
merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran
ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam
memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di
Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan
setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang
memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR
lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan
model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya
bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar
rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik
ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan
penting, seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan
produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan
sebagainya.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang
memberi perhatian kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk
bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab
masalah-masalah sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian.
Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat
menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat
dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
Perkembangan Teori Manajemen
Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas
ternyata sampai sekarang berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu
manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan
memecahkan masalah-masalah manajemen. Demikian pula aliran klasik yang telah
berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan
terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan
kontingensi.
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan
operasi manajemen. Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan
di antara berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu
membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang
hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi yaitu:
1.
Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran
lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi
pengembangan teori manajemen.
2.
Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing
berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3.
Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk
yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti
inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang
karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
4.
Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih
bersitat integrasi dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam
pendekatan sistem dan kontingensi.
5.
Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori
manajemen dengan munculnya teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan
perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis
merupakan penciptaan pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi
manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan
perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena
keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara keseluruhan
menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya rnerupakan
inisiatif dari individual dan interaksi dalam kelompok sehingga perubahan terns
teljadi merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang
menciptakan pengetahuan baru.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan
sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika
ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk
melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun
aliran manajemen.
2. Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi
ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Jadi secara sederhana, pengorganisasian (Organizing) adalah
proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dengan memperhatikan lingkungan yang ada.
S Saran
1. tugas sudah
saya kerjakan kurang lebihnya saya mohon maaf
karena keterbatasan wawasan jika ada yang kurang mohon di tambahkan.
2. Dalam
memberikan sebuah tugas dan nilai, Dosen tidak boleh membeda-bedakan antara
mahasiswa yang satu dan yang lainnya, harus di sama ratakan dan nilai harus
tergantung dari tugas yang dia buat. Berapapun nilai yang di dapat, maka
segitulah nilai yang di berikan.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/283218296/
Komentar
Posting Komentar